Sebanyak sembilan ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 di Desa Congklang, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga para siswa harus belajar dengan bergantian lantaran tidak kebagian ruang kelas yang cukup memadai.

"Kondisi saat ini kita mempunya ruangan 21 kelas yang bisa digunakan hanya 14 kelas, kemudian ada sembilan kelas yang tidak layak dipakai dalam belajar siswa," kata Kepala SMPN 2 Kosambi, Kusnandar di Tangerang, Senin.

Baca juga: Pemkab Tangerang lakukan pembaharuan fasilitas di TPU COVID-19

Ia mengatakan, kondisi rusaknya di 9 ruang kelas pada SMPN 2 Kosambi tersebut sudah terjadi sejak lama dengan ruang kelas rusak pada bagian atap bocor, plafon lepas, lantai mengelupas serta kondisi tembok yang kumuh.

"Kuran lebih 2 sampai 3 tahunan setahun sebelum pandemi 2018. Dan saat ini lima ruangan kondisinya tidak ada meja dan kursi dari 9 ruang itu," katanya.

Ia mengungkapkan, pada tahun 2021 Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang telah melakukan perbaikan di 3 ruangan kelas. Namun hingga saat ini tersisa 9 ruangan kelas lagi yang belum dilakukan perbaikan atau renovasi.

"Tahun 2021 kemarin, kita dapat tiga lokal perbaikan, sbelumya memang tidak ada perbaikan lagi," ujarnya.

Menurutnya, saat dirinya menjabat sebagai kepala sekolah di SMPN 2 Kosambi sejak lima bulan lalu. Kondisi dengan ruang kelas bayak yang rusak bahkan ada yang rusak berat dan mendesak untuk dilakukan perbaikan.

"Sya baru menempati sebagai Kepsek sudah 5 bulanan, karena tidak ada usulan atau bagaimana. 2022 sudah saya ajukan untuk rehab dari 9 kelas ini," ungkapnya.

Ia pun berharap, kepada instansi terkait agar segera membantu pihaknya untuk melakukan renovasi terhadap 9 ruang kelas yang rusak, sehingga para siswa yang kini sedang melakukan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) terbatas dapat berjalan aman dan nyaman.

"Ada 9 ruang kelas dan 1 ruang itu yang sangat urgen untuk direhab. Bagaimanpun tidak bisa dipakai oleh siswa untuk b elajar karena kondisi yang cukup parah," kata dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022