Tangerang, (Antara) - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mencanangkan program Tangerang Berkebun di setiap RW.

"Jadi nantinya, di setiap RW akan dibangun kebun yang ditanam oleh warga setempat seperti halnya puskesmas," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat pencanangan Tangerang Berkebun di Batu Ceper, Jumat.

Ia mengatakan, pencanangan Tangerang berkebun karena minimnya lahan pertanian di Kota Tangerang. Selain itu, masih kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota ini.

Pembuatan perkebunan dengan sistem vertikal, dapat diterapkan di pemukiman warga yang padat penduduk dan minim perkarangan.

Apalagi, saat ini Kota Tangerang dengan luas 188 kilometer persegi, hanya tersedia 11 persen RTH dari total 30 persen RTH sesuai amanat undang - undang.

"Maka itu, Pemkot Tangerang mendorong masyarakat untuk ikut serta menambah RTH dengan membuat perkebunan di wilayahnya," ujarnya.   

Di sisi lain, perkebunan ini pun menjadi solusi dari tidak adanya lahan pertanian di Kota Tangerang. Sehingga, masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang ada.

Menurut Arief, selain menambah RTH, pembuatan perkebunan tersebut juga bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Tangerang.

Karena yang ditanam di perkebunan vertikal merupakan jenis tanaman holtikultura organik dan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis.

"Tiap satu lokasi perkebunan akan membutuhkan tenaga kelompok tani yang berjumlah lima orang, belum lagi tenaga untuk packaging. Ini juga bisa membangun ketahanan pangan. Pemkot akan membantu bibit dan pupuknya," ujar Arief.

Dia berharap agar program ini tidak hanya dilakukan di 13 Kecamatan Kota Tangerang, tetapi di tiap Rukun Warga (RW).

Kepala Dinas Pertanian, Iis Aisyah Rodiyah mengatakan, lahan pertanian di Kota Tangerang hanya lima persen atau sekitar 731 hektare yang berupa tanaman padi dan sayuran.

Pihaknya menyadari jika alih fungsi lahan tidak bisa dihindari, sehingga mengerakkan anggota tani untuk mencanangkan program tersebut.

"Kita punya visi untuk mewujudkan pertanian perkotaan yang berdaya saing. Saat ini ada 50 anggota wanita tani yang mengolah lahan kosong menjadi perkebunan dan mengolah hasil perikanan dan ternak," ujarnya.

Menurut dia, tiap wilayah kecamatan memiliki potensi perkebunan, namun berbeda komoditas. Untuk Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Larangan, Pinang dan Cipondoh potensial untuk tanaman hias.   

"Sedangkan Kecamatan Neglasari dan Periuk untuk tanaman padi dan holtikultura," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014