Serang (AntaraBanten) - Badan Penelitian dan Pengembangan daerah (Balitbangda) Provinsi Banten terus berupaya mengoptimalkan kawasan strategis berbasis Iptek di Provinsi Banten.

Kepala Balitbangda Provinsi Banten Moch Ali Fadila di Serang, Kamis mengatakan, di Banten sedikitnya terdapat lima kawasan yang layak dikembangkan sebagai kawasan strategis berbasis Iptek antara lain, kawasan Sistem Pertanian Terpadu (Sitandu) Banten yang berlokasi di Desa Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang.

"Selain untuk perkembangan kawasan pertanian terpadu, di kawasan seluas 18,6 hektar itu juga bisa dijadikan sebagai kawasan 'agroteckno park',” kata Ali Fadilah saat Rapat Koordinasi Pengembangan Kawasan Strategis Berbasis Iptek, di Serang.

Menurut Ali, selanjutnya di Kota Cilegon bisa dijadikan sebagai kawasan Pusat Iptek Petrokimia, Taman Hutan Raya (Tahura) di wilayah Kabupaten Pandeglang, kawasan seluas 1.590 hektar itu memiliki pohon-pohon langka untuk diriset dan bisa untuk pengembangan produk human 'non' kayu.

Kemudian,  Desa Juhut di Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang akan dijadikan sebagai sentra agribisnis ternak domba dan kambing terpadu.

"Banten juga memiliki Kebun Provinsi yang ada di kawasan Puspitek Serpong, di Kota Tangerang Selatan. Saat ini belum ada fungsinya dan belum dimanfaatkan oleh kabupaten/kota terkait," katanya.

Ali mengharapkan, melalui rapat koordinasi dengan instansi terkait yakni Kemenristek, Bappeda Provinsi, dan Balitbangda kabupaten/kota, diharapkan dapat mensinergiskan program tersebut. Sehingga 'outputnya' bisa meningkatkan produk unggulan, menghasilkan SDM berkualitas, dan menjadi stimulan percepatan ekonomi masyarakat.

Kepala Bidang Pengendalian Program Pembangunan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, pihaknya sangat mendukung program pengembangan kawasan strategis berbasis iptek tersebut. Namun demikian, program tersebut harus sejalan dengan rencana strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)  yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten 2012-2017.

"Jika program tersebut berjalan dengan baik dan ada sinergitas antar SKPD dan mengacu RPJMD. Maka bisa menghilangkan kesenjangan wilayah, memacu pertumbuhan kawasan tertinggal, dan bisa mewujudkan pemerataan pembangunan di Banten," kata Babar.

Sementara itu, Asisten Deputy Jaringan IPTEK dengan lembaga regulasi Deputi Jaringan Iptek Kemenristek, Ophirtus Sumele mengatakan, tujuan pengembangan kawasan strategis berbasis iptek adalah mengintegrasikan iptek ke dalam aspek produktif dan aspek lainnya, dalam kawasan strategis nasional (KSN). Sedangkan manfaatnya dapat meningkatkan kualitas, produktifitas dan daya saing produk dalam kawasan KSN, dan mendorong daya saing wilayah.

"Di Provinsi Banten ada empat kawasan strategis yang diindikasikan memiliki tautan Iptek, sehingga bisa menjadi KSN berbasis Iptek. Empat kawasan  strategis itu yakni kawasan minapolitan perikanan di Pandeglang, Puspitek Serpong, KSN Jembatan Selat Sunda (JSS) dan kawasan industri di wilayah Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Tangerang,"

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014