Anggota DPRD Kabupaten Lebak Medi Juanda meminta pemerintah kabupaten membangun normalisasi Sungai Cikambuy untuk mencegah bencana banjir yang melanda permukiman masyarakat di daerah itu.
"Kami mendesak pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy, karena kondisinya menyempit sehingga kerapkali menimbulkan banjir permukiman," kata Medi Juanda saat meninjau banjir di Sukamanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
Banjir yang melanda permukiman di Sukamanah Rangkasbitung hingga ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian sampai 120 sentimeter.
Bahkan, puluhan kepala keluarga setempat terpaksa mengungsi ke rumah kerabat hingga tempat ibadah.
Banjir di daerah itu hingga pukul 22.00 WIB belum surut , karena curah hujan dengan intensitas sedang kembali berlangsung.
Dengan demikian, pihaknya mendukung pemerintah daerah membangun normalisasi Sungai Cikambuy, sehingga debit air bisa berjalan lancar jika curah hujan meningkat.
"Sekarang jika hujan lebat dan berlangsung dua jam saja maka permukiman terendam banjir," kata politisi Partai Nasdem Lebak.
Menurut dia, menyempitnya Sungai Cikambuy akibat dampak pesatnya pembangunan perumahan juga kerusakan di bagian hulu.
Mestinya di daerah hulu dilakukan kawasan penghijauan untuk menyerap air hujan juga dilakukan lubang biopori.
Selama ini kawasan hulu terjadi kerusakan sehingga curah hujan langsung ke aliran sungai, karena tidak terserap itu.
Karena itu, penanganan banjir tentu melibatkan beberapa instansi di antaranya Dinas PUPR, Dinas Lingkungan, BPBD setempat dan dinas lainnya.
"Saya kira kerja sama dengan instansi lain sangat tepat untuk penanganan pencegahan banjir," kata Medi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya kemungkinan besok akan meninjau lokasi Sungai Cikambuy dengan melibatkan sejumlah instansi pemerintah daerah.
Peninjauan lokasi itu, kata dia, pihaknya tentu akan mengusulkan pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy kepada Bupati Lebak.
"Kami berharap pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy bisa segera dibangun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Kami mendesak pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy, karena kondisinya menyempit sehingga kerapkali menimbulkan banjir permukiman," kata Medi Juanda saat meninjau banjir di Sukamanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu.
Banjir yang melanda permukiman di Sukamanah Rangkasbitung hingga ratusan rumah warga terendam air dengan ketinggian sampai 120 sentimeter.
Bahkan, puluhan kepala keluarga setempat terpaksa mengungsi ke rumah kerabat hingga tempat ibadah.
Banjir di daerah itu hingga pukul 22.00 WIB belum surut , karena curah hujan dengan intensitas sedang kembali berlangsung.
Dengan demikian, pihaknya mendukung pemerintah daerah membangun normalisasi Sungai Cikambuy, sehingga debit air bisa berjalan lancar jika curah hujan meningkat.
"Sekarang jika hujan lebat dan berlangsung dua jam saja maka permukiman terendam banjir," kata politisi Partai Nasdem Lebak.
Menurut dia, menyempitnya Sungai Cikambuy akibat dampak pesatnya pembangunan perumahan juga kerusakan di bagian hulu.
Mestinya di daerah hulu dilakukan kawasan penghijauan untuk menyerap air hujan juga dilakukan lubang biopori.
Selama ini kawasan hulu terjadi kerusakan sehingga curah hujan langsung ke aliran sungai, karena tidak terserap itu.
Karena itu, penanganan banjir tentu melibatkan beberapa instansi di antaranya Dinas PUPR, Dinas Lingkungan, BPBD setempat dan dinas lainnya.
"Saya kira kerja sama dengan instansi lain sangat tepat untuk penanganan pencegahan banjir," kata Medi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya kemungkinan besok akan meninjau lokasi Sungai Cikambuy dengan melibatkan sejumlah instansi pemerintah daerah.
Peninjauan lokasi itu, kata dia, pihaknya tentu akan mengusulkan pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy kepada Bupati Lebak.
"Kami berharap pembangunan normalisasi Sungai Cikambuy bisa segera dibangun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022