Pengamat sosial dan juga peneliti senior Lembaga Pusat Studi dan Informasi Regional (Pattiro) Banten, Muslin Amin, menilai lingkungan di Kabupaten Tangerang kian tertata rapih dalam sepuluh tahun terakhir seiring dengan perbaikan infrastruktur.

"Dulu ada joke kalau kita lagi jalan-jalan ke luar kota dan terbangun karena jalannya tidak rata atau kejeblos lubang, itu tandanya kita tengah melewati Kabupaten Tangerang," kata Muslih di Kabupaten Tangerang, Selasa.

Baca juga: Wali Kota Tangerang canangkan pertengahan Januari 185.989 anak tervaksin

Namun, kini "joke" tersebut terkikis sedikit demi sedikit dengan masifnya perbaikan infrastruktur jalan setidaknya dalam 10 tahun terakhir. Jalanan makin mulus dengan dukungan penerangan yang membuat wajah Tangerang semakin bersinar. Juga adanya kampus dan hub digital yang menunjukkan wilayah ini makin berkembang.

"Perubahannya memang luar biasa, khususnya dalam lima tahun terakhir. Ini menjadi warisan yang positif bagi Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar," ujar Muslih Amin.

Ia menjelaskan, secara fisik, semua bisa melihat berbagai kemajuan dan perubahan secara langsung di wilayah Tangerang. Infrastruktur jalan, gedung sekolah, pemerintahan, hingga mal kini ada dimana-mana. Di sisi lain kehidupan sosial masyarakat juga damai dan nyaris tidak ada hal-hal yang menghebohkan.

"Saya juga melihat tidak adanya riak-riak di masyarakat yang signifikan, membuktikan bahwa masyarakat puas dengan kinerja Bang Zaki," ujar Muslih.

Pemkab Tangerang juga berkali-kali menyabet penghargaan atas kinerjanya misalnya saja dari KemenPAN-RB dan Ombudsman RI dengan raihan Predikat Kepatuhan Tinggi. Juga raihan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 13 kali berturut-turut.

"Ini indikator bahwa proses pemerintahan di Kabupaten Tangerang telah berjalan dengan baik," ungkapnya.

Di sisi lain, juga tidak ditemukan kasus-kasus hukum yang menyita perhatian khalayak, baik dari KPK terkait kasus korupsi, maupun dari kejaksaan untuk kasus-kasus lainnya. Hal ini semakin lengkap dengan rendahnya tingkat kriminalitas di lingkungan masyarakat.

"Justru saya melihat masih ada PR besar di bidang pendidikan. Jika dibandingkan dengan Kota Tangsel dan Kota Tangerang, pendidikan di Kabupaten Tangerang masih tertinggal, meski telah dilakukan pembenahan baik dari kualitas maupun kuantitas," ujar Muslih yang juga anggota Field Coordinator USAID di Banten ini.

Muslih memaparkan bahwa indikator pendidikan tidak bisa hanya dilihat dari fisik bangunan sekolah. Namun, yang terpenting lagi kurikulum, dukungan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah serta kualitas pengajar juga mesti mendapat perhatian.

Juga penataan kawasan pesisir, baik infrastruktur sampai dengan pemberdayaan masyarakatnya. Memang sudah menjadi komitmen Bupati Ahmed Zaki Iskandar menghilangkan stigma bahwa kawasan pesisir selalu tertinggal, kumuh, miskin dengan sanitasi yang tidak memadai.

"Hal ini memang sudah dijawab Bupati Zaki dengan program Gerakan Pembangunan Masyarakat Pantai (Gerbang Mapan) yang kini sudah terlihat hasilnya," kata Muslih.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022