Cilegon (Antara News) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) menerima pasokan baja slab (lembaran)  produksi perdana dari PT Krakatau Posco (KS Posco), 


"Produk perdana ini merupakan bagian dari 80.000 ton slab baja yang akan dipasok oleh Krakatau Posco pada Maret 2014," kata Direktur Utama Krakatau Steel Irvan K Hakim di Cilegon, Minggu.

Krakatau Posco merupakan perusahaan patungan dengan Posco Korea, yang memproduksi baja slab sehingga akan memaksimalkan utilisasi kapasitas dari unit produksi yang dimiliki oleh Krakatau Steel saat ini, kata Irvan.

Irvan menyatakan, Krakatau Steel akan mendapatkan pasokan minimal 1 juta ton slab baja per tahun atau setara 50 persen dari 2,1 juta ton total kebutuhan slab baja pada tahun 2014.

"Adanya sumber slab dari Krakatau Posco akan mampu meningkatkan daya saing perusahaan, menurunkan biaya produksi, dan mempercepat delivery," kata Irvan.

"Selain itu, adanya pasokan ini akan membuat fleksibilitas pemenuhan order lebih baik dari sebelumnya," ungkap Irvan.

Dia juga menambahkan bahwa pengiriman slab baja ini akan mampu mengatasi persoalan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang cukup menghantam industri baja nasional (karena lead time order yang jauh lebih singkat).

Sinergi bisnis ini akan mampu mendorong tumbuh berkembangnya industrialisasi di Tanah Air, karena produk baja merupakan kebutuhan yang mendasar di bebagai sektor industri.

Infrastruktur dalam negeri juga akan turut tumbuh mengingat industri baja membutuhkan berbagai sarana infrastruktur seperti energy, air industri, pelabuhan, dan lahan industri”, lanjut Irvan.

"Kami bersyukur atas realisasi sinergi ini, kami berharap dan optimis perusahaan akan meningkatkan kinerjanya di masa mendatang,” jelas Irvan.

Berdasarkan data kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI), pembangunan dan operasionalisasi pabrik KS-Posco, dalam kurun waktu 2010--2036, jumlah output ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masing-masing dapat mencapai Rp 946 triliun dan Rp 314 triliun.

Melalui sejumlah anak perusahaannya, Krakatau Steel terus meningkatkan infratruktur penunjang guna mendukung ekspansi dan pertumbuhan produksi baja.

Ekspansi dilakukan antara lain melalui PT Krakatau Bandar Samudera, yang telah meresmikan fasilitas kepelabuhanan, dengan membangun dermaga 3, 5, dan 6, sehingga kapasitas bongkar muat menjadi 25 juta ton per tahun, sekaligus menjadi pelabuhan curah terbesar dan terdalam di Indonesia.

Untuk kebutuhan energi, anak usaha lainnya PT Krakatau Daya Listrik melakukan usaha produksi yang efisien melalui penambahan fasilitas Combined Cycle Power Plant dan bersama dengan Posco Energy membentuk perusahaan joint venture PT Krakatau Posco Energy, sehingga kapasitas total produksi energi meningkat menjadi 720 megawatt.

Kemampuan waduk penampungan untuk air industri juga ditingkatkan hingga 5 juta meter kubik, melalui PT Krakatau Tirta Industri, yang telah menambah kapasitas produksi air industri menjadi 2.000 liter per detik.

Ekspansi lahan industri juga dilakukan oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon. Saat ini perusahaan tengah mempersiapkan tambahan 500 hektare lahan untuk kawasan industri.

PT Krakatau Posco adalah perusahaan joint venture (patungan) antara salah satu perusahaan baja terkemuka di dunia asal Korea Posco dengan produsen baja terbesar di tanah air PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Komposisi sahamnya saat ini adalah 70 persen untuk Posco, 30 persen untuk PT Krakatau Steel dan akan meningkat menjadi 45 persen di tahun 2015.

PT Krakatau Posco telah beroperasi secara komersial dengan diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir Desember 2013 yang lalu. Berlokasi di kawasan industri Krakatau Steel yang memiliki infratruktur pendukung lengkap, pada tahap pertama PT Krakatau Posco berkapasitas 3 juta ton per tahun.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014