Warga Kampung Pagedangan Udik, Desa Pagedangan, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk segera memperbaiki jembatan bambu yang rusak di wilayah itu.
Pasalnya, jembatan yang seluruh materialnya dari bambu tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, di beberapa titik jembatan itu terlihat bolong dan hampir ambruk akibat terbawa arus aliran sungai.
Baca juga: Obyek wisata pantai di Provinsi Banten sepi pengunjung
Tati (46) warga Desa Pagedangan, di Tangerang, Jumat mengatakan, bahwa saat ini kondisi jembatan yang berada di perbatasan kampung Pagedangan Udik dan Kampung Pasilian Lama, Desa Pasilian tersebut sudah rusak selama bertahun-tahun.
"Kondisi rusak ini sudah dari dulu, cuma kita kalau ada yang rusak selama ini diperbaiki secara swadaya. Tapi sekarang kondisinya malah lebih parah, kita belum sanggup memperbaikinya lagi," katanya.
Ia menyebutkan, jembatan itu saat ini menjadi akses jalan alternatif bagi masyarakat sekitar, baik itu untuk melakukan aktivitas ekonomi hingga kegiatan lainnya seperti menuju ke Kampung Pasilian Lama atau Pagedangan Udik.
Kemudian, jalur tersebut juga menjadi sarana vital bagi anak-anak yang melakukan kegiatan belajar mengaji setiap harinya.
"Pernah anak saya mau berangkat ngaji, kakinya terperosok. Untungnya dia bisa nahan dan pegangan ke tiang jembatan," tuturnya.
Menurut dia, jika harus melakukan swadaya lagi, perlu dana dan proses yang sangat panjang dalam memperbaiki jembatan tersebut. Karena mayoritas warga sekitar memiliki penghasilan cukup rendah, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengumpulkan dana tersebut.
"Sekarang baru kita minta iuran ke warga sebesar Rp2.000 aja susah. Jadi kita nunggu bantuan saja sekarang mah," ujarnya.
Ia pun berharap, dengan kondisi dan situasi jembatan rusak itu, pihak pejabat maupun aparat pemerintah setempat bisa segera memberikan bantuan serta solusi yang terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.
"Kita masyarakat tidak muluk-muluk, yang penting ada bantuan untuk pengecoran tiang jembatan saja. Karena kalau direnovasi total itu kita tidak diizinkan oleh sesepuh dulu, jembatan ini tetap harus ada bambunya. Kan nanti bisa bawahnya di beton atasnya tetap pake bambu," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Pagedangan, Ari Riskianto mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengetahui sejak lama terkait adanya keluhan masyarakat tentang kerusakan jembatan bambu yang menghubungkan dua desa tersebut.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah desa setempat sudah memberikan tambahan bantuan kepada masyarakat untuk perbaikan jembatan itu.
"Ya sebetulnya kita sudah mengetahui sejak lama dan kita juga sudah ada kepedulian untuk membantu membangun jembatan itu dengan memberi donasi kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa lainnya dalam menangani permasalahan tersebut.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Kepala Desa Pasilian, begitu juga dengan Camat Kronjo terkait adanya permasalahan ini," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, dalam hal ini pihak pemerintah desa akan terus berupaya untuk membantu menyelesaikan pembangunan jembatan bambu tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Pasalnya, jembatan yang seluruh materialnya dari bambu tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan, di beberapa titik jembatan itu terlihat bolong dan hampir ambruk akibat terbawa arus aliran sungai.
Baca juga: Obyek wisata pantai di Provinsi Banten sepi pengunjung
Tati (46) warga Desa Pagedangan, di Tangerang, Jumat mengatakan, bahwa saat ini kondisi jembatan yang berada di perbatasan kampung Pagedangan Udik dan Kampung Pasilian Lama, Desa Pasilian tersebut sudah rusak selama bertahun-tahun.
"Kondisi rusak ini sudah dari dulu, cuma kita kalau ada yang rusak selama ini diperbaiki secara swadaya. Tapi sekarang kondisinya malah lebih parah, kita belum sanggup memperbaikinya lagi," katanya.
Ia menyebutkan, jembatan itu saat ini menjadi akses jalan alternatif bagi masyarakat sekitar, baik itu untuk melakukan aktivitas ekonomi hingga kegiatan lainnya seperti menuju ke Kampung Pasilian Lama atau Pagedangan Udik.
Kemudian, jalur tersebut juga menjadi sarana vital bagi anak-anak yang melakukan kegiatan belajar mengaji setiap harinya.
"Pernah anak saya mau berangkat ngaji, kakinya terperosok. Untungnya dia bisa nahan dan pegangan ke tiang jembatan," tuturnya.
Menurut dia, jika harus melakukan swadaya lagi, perlu dana dan proses yang sangat panjang dalam memperbaiki jembatan tersebut. Karena mayoritas warga sekitar memiliki penghasilan cukup rendah, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengumpulkan dana tersebut.
"Sekarang baru kita minta iuran ke warga sebesar Rp2.000 aja susah. Jadi kita nunggu bantuan saja sekarang mah," ujarnya.
Ia pun berharap, dengan kondisi dan situasi jembatan rusak itu, pihak pejabat maupun aparat pemerintah setempat bisa segera memberikan bantuan serta solusi yang terbaik untuk menangani permasalahan tersebut.
"Kita masyarakat tidak muluk-muluk, yang penting ada bantuan untuk pengecoran tiang jembatan saja. Karena kalau direnovasi total itu kita tidak diizinkan oleh sesepuh dulu, jembatan ini tetap harus ada bambunya. Kan nanti bisa bawahnya di beton atasnya tetap pake bambu," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Pagedangan, Ari Riskianto mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengetahui sejak lama terkait adanya keluhan masyarakat tentang kerusakan jembatan bambu yang menghubungkan dua desa tersebut.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah desa setempat sudah memberikan tambahan bantuan kepada masyarakat untuk perbaikan jembatan itu.
"Ya sebetulnya kita sudah mengetahui sejak lama dan kita juga sudah ada kepedulian untuk membantu membangun jembatan itu dengan memberi donasi kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa lainnya dalam menangani permasalahan tersebut.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Kepala Desa Pasilian, begitu juga dengan Camat Kronjo terkait adanya permasalahan ini," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, dalam hal ini pihak pemerintah desa akan terus berupaya untuk membantu menyelesaikan pembangunan jembatan bambu tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022