Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, telah merampungkan Detail Engineering Design (DED) pengembangan pariwisata dalam upaya mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor tersebut yang dinilai masih rendah.
"Kami sudah mempresentasikan DED tersebut kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara webinar dan beliau sudah menyetujui," kata Bupati Pasaman, H. Benny Utama usai melantik pengurus Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman periode 2020-2023 di Hotel Balairung Jakarta, Minggu.
Benny mengatakan berdasarkan pemetaan terhadap objek wisata di Pasaman sebenarnya banyak yang potensial untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini baru mencapai Rp100 miliar.
Benny mengatakan Pasaman memiliki sejumlah objek wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia bahkan bisa menarik wisatawan manca negara diantaranya Air terjun Batang Nango, Gunung Talamau, Pantai Sasak, Museum Tuanku Imam Bonjol, Monumen Equator, Air Terjun Caracai, Ikan Banyak Lubuak Bonta, Puncak Tonang, Bukik Tujuah, Taman Wisata Alam Rimbo Panti.
"Seperti Monumen Equator Bonjol hanya ada dua di sini dengan Pontianak. Kalau saja dilengkapi dengan planetarium bisa menjadi wisata pendidikan. Hal juga diperkuat dengan hadirnya Museum Tuanku Imam Bonjol," kata Benny.
Untuk penganggaran, kata Benny, akan diselaraskan dengan program Kemendikbudristek yang memiliki alokasi untuk wisata pendidikan.
Salah satu objek wisata lain yang akan dikembangkan yakni Equator Bonjol. Bonjol merupakan salah satu dari 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Pasaman, berjarak 153,4 km dari ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang, dan merupakan tanah kelahiran pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol.
"Kami juga mengajukan sejumlah objek wisata alam sebagai geopark. Bahkan untuk mewujudkan hal itu sudah mengundang sejumlah pencinta alam untuk menjajaki pengembangan wisata rafting," kata Benny.
Benny juga menyampaikan pengembangan pariwisata Pasaman juga membutuhkan dukungan infrastruktur karena dengan kondisi sekarang daerahnya hanya sebagai lintasan saja antara Bukit Tinggi dengan Sumatera utara.
Akses ke Pasaman, jelas Benny, dapat menggunakan jalan nasional meski kondisinya bagus tetapi berkelok-kelok.
"Kami akan koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar jalan bisa dibuat lurus," tuturnya.
Untuk hotel, Benny menyebut sudah banyak yang berdiri setidaknya untuk menampung 200 hingga 300 wisatawan masih sanggup.
Benny juga berharap hadirnya Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman (IKKP) sebagai organisasi perantauan bisa membentuk untuk turut mempublikasikan objek wisata di tempat kelahirannya yang tidak kalah dengan daerah lain.
"Saya juga berharap para perantauan yang sudah memiliki posisi di pemerintahan juga dapat mendorong pejabat di kementerian maupun lembaga untuk menangkap potensi pariwisata di Pasaman," ujarnya.
Sedangkan Ketua IKKP terpilih Adlis Rahman menyatakan kesiapannya untuk membantu mempromosikan potensi pariwisata Pasaman melalui berbagai kanal publikasi.
Adlis juga menyampaikan prioritas program yang akan dilakukan pada masa kepengurusan ini adalah bersama sama mendukung kemajuan sektor pariwisata dan seluruh program pembangunan.
Acara pelantikan kali ini berbeda dengan acara tahun tahun sebelumnya karena pelantikan tahun ini masih pada masa pandemi. Sehingga panitia membatasi jumlah undangan dengan kapasitas 50 persen dan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Pasaman Sabar AS
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami sudah mempresentasikan DED tersebut kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara webinar dan beliau sudah menyetujui," kata Bupati Pasaman, H. Benny Utama usai melantik pengurus Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman periode 2020-2023 di Hotel Balairung Jakarta, Minggu.
Benny mengatakan berdasarkan pemetaan terhadap objek wisata di Pasaman sebenarnya banyak yang potensial untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini baru mencapai Rp100 miliar.
Benny mengatakan Pasaman memiliki sejumlah objek wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia bahkan bisa menarik wisatawan manca negara diantaranya Air terjun Batang Nango, Gunung Talamau, Pantai Sasak, Museum Tuanku Imam Bonjol, Monumen Equator, Air Terjun Caracai, Ikan Banyak Lubuak Bonta, Puncak Tonang, Bukik Tujuah, Taman Wisata Alam Rimbo Panti.
"Seperti Monumen Equator Bonjol hanya ada dua di sini dengan Pontianak. Kalau saja dilengkapi dengan planetarium bisa menjadi wisata pendidikan. Hal juga diperkuat dengan hadirnya Museum Tuanku Imam Bonjol," kata Benny.
Untuk penganggaran, kata Benny, akan diselaraskan dengan program Kemendikbudristek yang memiliki alokasi untuk wisata pendidikan.
Salah satu objek wisata lain yang akan dikembangkan yakni Equator Bonjol. Bonjol merupakan salah satu dari 12 kecamatan yang berada di Kabupaten Pasaman, berjarak 153,4 km dari ibu kota Provinsi Sumatera Barat, Padang, dan merupakan tanah kelahiran pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol.
"Kami juga mengajukan sejumlah objek wisata alam sebagai geopark. Bahkan untuk mewujudkan hal itu sudah mengundang sejumlah pencinta alam untuk menjajaki pengembangan wisata rafting," kata Benny.
Benny juga menyampaikan pengembangan pariwisata Pasaman juga membutuhkan dukungan infrastruktur karena dengan kondisi sekarang daerahnya hanya sebagai lintasan saja antara Bukit Tinggi dengan Sumatera utara.
Akses ke Pasaman, jelas Benny, dapat menggunakan jalan nasional meski kondisinya bagus tetapi berkelok-kelok.
"Kami akan koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar jalan bisa dibuat lurus," tuturnya.
Untuk hotel, Benny menyebut sudah banyak yang berdiri setidaknya untuk menampung 200 hingga 300 wisatawan masih sanggup.
Benny juga berharap hadirnya Ikatan Keluarga Kabupaten Pasaman (IKKP) sebagai organisasi perantauan bisa membentuk untuk turut mempublikasikan objek wisata di tempat kelahirannya yang tidak kalah dengan daerah lain.
"Saya juga berharap para perantauan yang sudah memiliki posisi di pemerintahan juga dapat mendorong pejabat di kementerian maupun lembaga untuk menangkap potensi pariwisata di Pasaman," ujarnya.
Sedangkan Ketua IKKP terpilih Adlis Rahman menyatakan kesiapannya untuk membantu mempromosikan potensi pariwisata Pasaman melalui berbagai kanal publikasi.
Adlis juga menyampaikan prioritas program yang akan dilakukan pada masa kepengurusan ini adalah bersama sama mendukung kemajuan sektor pariwisata dan seluruh program pembangunan.
Acara pelantikan kali ini berbeda dengan acara tahun tahun sebelumnya karena pelantikan tahun ini masih pada masa pandemi. Sehingga panitia membatasi jumlah undangan dengan kapasitas 50 persen dan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Pasaman Sabar AS
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021