Nasib malang dialami seorang nelayan asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang bermaksud menjala ikan malah hilang tenggelam terseret arus Sungai Cimandiri, Minggu.
"Korban yang merupakan warga Kampung Cisaat, Desa Citarik ini diketahui bernama Didin (60) dan dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Cimandiri yang tidak jauh dari rumahnya setelah kerabatnya melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan dan tim SAR gabungan," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: SAR Banten temukan nelayan dalam kondisi meninggal, saat ini di Puskesmas
Informasi yang dhimpun dari tim SAR, kecelakaan sungai yang menimpa nelayan tersebut bermula saat korban hendak menjala ikan dengan menggunakan jaring (kecrik). Kondisi arus Sungai Cimandiri yang sedang deras tersebut menyulitkan Didin mencari titik yang tepat untuk menjala ikan.
Namun, nahas saat menyusuri aliran sungai, diduga korban terpeleset dan tercebur ke sungai karena batu yang dipijaknya licin. Derasnya arus sungai pun langsung menyeret tubuhnya dan sempat meminta pertolongan kepada kerabatnya yang berada di lokasi kejadian saat itu.
Kerabat korban yang diketahui bernama Ade (50) mencoba memberikan pertolongan namun tidak berhasil karena arus sungai dengan cepat menyeret tubuh korban hingga ke tengah dan akhirnya tenggelam.
Menurut Okih, menerima laporan adanya kasus kecelakaan sungai pihaknya langsung mengerahkan sejumlah personelnya ke lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran.
"Jaringnya sudah ditemukan tepatnya di Kampung Mariuk yang tidak jauh dari lokasi di mana korban tercebur ke sungai dan terbawa arus," tambahnya.
Sementara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hendra Sudirman mengatakan tim SAR gabungan dari berbagai instansi, komunitas dan relawan sudah berada di lokasi tidak lama setelah laporan kejadian kecelakaan sungai diterima pihaknya.
Untuk mempercepat proses pencarian, tim SAR yang ikut dalam operasi SAR ini dibagi menjadi dua regu, di mana regu pertama melakukan pencarian menggunakan rubber boat dan regu kedua menyisir di jalur darat dengan jarak satu kilometer dari lokasi kejadian. Namun, hingga malam pencarian belum membuahkan hasil dan dilanjutkan pada Senin, (29/11)
"Kondisi arus sungai yang deras cukup menyulitkan tim SAR dalam upaya pencarian korban ditambah turun hujan deras, sehingga kami mengimbau agar waspada jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa tim," katanya. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Korban yang merupakan warga Kampung Cisaat, Desa Citarik ini diketahui bernama Didin (60) dan dinyatakan hilang tenggelam di Sungai Cimandiri yang tidak jauh dari rumahnya setelah kerabatnya melaporkan kejadian tersebut kepada petugas keamanan dan tim SAR gabungan," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiq di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: SAR Banten temukan nelayan dalam kondisi meninggal, saat ini di Puskesmas
Informasi yang dhimpun dari tim SAR, kecelakaan sungai yang menimpa nelayan tersebut bermula saat korban hendak menjala ikan dengan menggunakan jaring (kecrik). Kondisi arus Sungai Cimandiri yang sedang deras tersebut menyulitkan Didin mencari titik yang tepat untuk menjala ikan.
Namun, nahas saat menyusuri aliran sungai, diduga korban terpeleset dan tercebur ke sungai karena batu yang dipijaknya licin. Derasnya arus sungai pun langsung menyeret tubuhnya dan sempat meminta pertolongan kepada kerabatnya yang berada di lokasi kejadian saat itu.
Kerabat korban yang diketahui bernama Ade (50) mencoba memberikan pertolongan namun tidak berhasil karena arus sungai dengan cepat menyeret tubuh korban hingga ke tengah dan akhirnya tenggelam.
Menurut Okih, menerima laporan adanya kasus kecelakaan sungai pihaknya langsung mengerahkan sejumlah personelnya ke lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran.
"Jaringnya sudah ditemukan tepatnya di Kampung Mariuk yang tidak jauh dari lokasi di mana korban tercebur ke sungai dan terbawa arus," tambahnya.
Sementara, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hendra Sudirman mengatakan tim SAR gabungan dari berbagai instansi, komunitas dan relawan sudah berada di lokasi tidak lama setelah laporan kejadian kecelakaan sungai diterima pihaknya.
Untuk mempercepat proses pencarian, tim SAR yang ikut dalam operasi SAR ini dibagi menjadi dua regu, di mana regu pertama melakukan pencarian menggunakan rubber boat dan regu kedua menyisir di jalur darat dengan jarak satu kilometer dari lokasi kejadian. Namun, hingga malam pencarian belum membuahkan hasil dan dilanjutkan pada Senin, (29/11)
"Kondisi arus sungai yang deras cukup menyulitkan tim SAR dalam upaya pencarian korban ditambah turun hujan deras, sehingga kami mengimbau agar waspada jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa tim," katanya. (KR-ADR)
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021