Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyatakan pada periode Januari hingga awal November 2021 terdapat dua warga Ibu Kota Provinsi Riau ini meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya sehingga masyarakat diminta untuk waspada.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Hamdan di Pekanbaru, Kamis, menyatakan pada periode tersebut sebanyak 310 orang yang tersebar di 15 kecamatan Pekanbaru terjangkit DBD.
Baca juga: Dinkes: Kasus DBD di Kota Tangerang mengalami peningkatan
"Selain dua pasien yang meninggal dunia, 308 pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh dalam periode tersebut," katanya.
Untuk wilayah yang terdapat kasus, kata dia, maka maka Dinas Kesehatan akan melakukan penyelidikan epidemiologi DBD apabila ada laporan dari rumah sakit.
"Jika ditemukan jentik nyamuk dan gejala panas (demam) lebih dari tiga orang dalam radius 200 meter, kita akan melakukan fogging (pengasapan) di lokasi tersebut," ujar Hamdan.
Ia juga mengimbau agar warga dapat melakukan gotong- royong untuk membersihkan lingkungan sekitarnya. Apalagi musim tidak menentu, kadang panas kadang musim hujan.
Caranya dengan menerapkan 3 M plus, artinya menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas yang rawan jadi wadah air dan plus memakai bubuk Abate bagi tampungan air.
"Masyarakat kita harapkan melakukan gotong-royong, membersihkan lingkungan karena kalau mereka tidak menjaga kebersihan lingkungan itu akan sia-sia, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Hamdan di Pekanbaru, Kamis, menyatakan pada periode tersebut sebanyak 310 orang yang tersebar di 15 kecamatan Pekanbaru terjangkit DBD.
Baca juga: Dinkes: Kasus DBD di Kota Tangerang mengalami peningkatan
"Selain dua pasien yang meninggal dunia, 308 pasien saat ini sudah dinyatakan sembuh dalam periode tersebut," katanya.
Untuk wilayah yang terdapat kasus, kata dia, maka maka Dinas Kesehatan akan melakukan penyelidikan epidemiologi DBD apabila ada laporan dari rumah sakit.
"Jika ditemukan jentik nyamuk dan gejala panas (demam) lebih dari tiga orang dalam radius 200 meter, kita akan melakukan fogging (pengasapan) di lokasi tersebut," ujar Hamdan.
Ia juga mengimbau agar warga dapat melakukan gotong- royong untuk membersihkan lingkungan sekitarnya. Apalagi musim tidak menentu, kadang panas kadang musim hujan.
Caranya dengan menerapkan 3 M plus, artinya menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas yang rawan jadi wadah air dan plus memakai bubuk Abate bagi tampungan air.
"Masyarakat kita harapkan melakukan gotong-royong, membersihkan lingkungan karena kalau mereka tidak menjaga kebersihan lingkungan itu akan sia-sia, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021