Bupati Tangerang, Banten, Ahmed Zaki Iskandar mendorong seluruh sekolah setempat yang sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk membentuk satuan tugas (satgas) dalam upaya mengantisipasi penularan COVID-19.
"Kami akan serahkan kepada sekolah-sekolah agar membentuk Satgas COVID-19 sendiri, karena kalau dari Dindik sekian ratus sekolah itu tidak mungkin. Jadi kami serahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah," ujar Bupati A Zaki di Tangerang, Senin.
Baca juga: Pemkot Tangerang sosialisasi kemudahan berusaha untuk sektor kesehatan
Menurutnya, peran dan pembentukan Satgas COVID-19 di tiap satuan pendidikan atau sekolah dinilai penting untuk memperkuat pengawasan penerapan protokol kesehatan bagi para pelajar.
"Kami sudah memfasilitasi semua, mulai dari tempat cuci tangan hingga sanitasi sekolah ada. Sekarang kami serahkan kepada sekolah masing-masing," katanya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah memberikan izin kepada seluruh sekolah, baik SMP maupun SD untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan syarat harus menaati protokol kesehatan.
"Sekarang ini seluruh sekolah di Kabupaten Tangerang sudah melaksanakan PTM dengan sangat terbatas," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah menambahkan, untuk menindaklanjuti arahan Bupati Tangerang terkait pembentukan Satgas COVID-19 tersebut, pihaknya n segera menginformasikannya ke seluruh sekolah di bawah pengawasannya.
"Tentu kami akan akan menindaklanjuti dengan pembentukan Satgas COVID-19 tingkat sekolah," ucapnya.
Kemudian, ia mengatakan, saat ini dari seluruh sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri atau swasta telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Selama kurang lebih dua bulan, sekolah tingkat pertama sudah menjalani PTM terbatas dan Allhamdulilah berjalan lancar, tidak ditemukan kasus positif COVID-19," tuturnya.
Pada pekan ini pihaknya juga secara resmi membuka kegiatan pembelajaran tatap muka pada 1.090 SD secara serentak.
"Hari ini SD di Kabupaten Tangerang baik negeri sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta sudah melaksanakan PTM terbatas, dengan kapasitas 50 persen," kata Syaifullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kami akan serahkan kepada sekolah-sekolah agar membentuk Satgas COVID-19 sendiri, karena kalau dari Dindik sekian ratus sekolah itu tidak mungkin. Jadi kami serahkan sepenuhnya kepada masing-masing sekolah," ujar Bupati A Zaki di Tangerang, Senin.
Baca juga: Pemkot Tangerang sosialisasi kemudahan berusaha untuk sektor kesehatan
Menurutnya, peran dan pembentukan Satgas COVID-19 di tiap satuan pendidikan atau sekolah dinilai penting untuk memperkuat pengawasan penerapan protokol kesehatan bagi para pelajar.
"Kami sudah memfasilitasi semua, mulai dari tempat cuci tangan hingga sanitasi sekolah ada. Sekarang kami serahkan kepada sekolah masing-masing," katanya.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah memberikan izin kepada seluruh sekolah, baik SMP maupun SD untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan syarat harus menaati protokol kesehatan.
"Sekarang ini seluruh sekolah di Kabupaten Tangerang sudah melaksanakan PTM dengan sangat terbatas," ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Syaifullah menambahkan, untuk menindaklanjuti arahan Bupati Tangerang terkait pembentukan Satgas COVID-19 tersebut, pihaknya n segera menginformasikannya ke seluruh sekolah di bawah pengawasannya.
"Tentu kami akan akan menindaklanjuti dengan pembentukan Satgas COVID-19 tingkat sekolah," ucapnya.
Kemudian, ia mengatakan, saat ini dari seluruh sekolah menengah pertama (SMP) baik negeri atau swasta telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Selama kurang lebih dua bulan, sekolah tingkat pertama sudah menjalani PTM terbatas dan Allhamdulilah berjalan lancar, tidak ditemukan kasus positif COVID-19," tuturnya.
Pada pekan ini pihaknya juga secara resmi membuka kegiatan pembelajaran tatap muka pada 1.090 SD secara serentak.
"Hari ini SD di Kabupaten Tangerang baik negeri sebanyak 749 sekolah dan 341 sekolah swasta sudah melaksanakan PTM terbatas, dengan kapasitas 50 persen," kata Syaifullah.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021