Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memperingatkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor menyusul hujan yang mengguyur daerah itu.
"Pagi ini curah hujan intensitas ringan dan sedang berlangsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Kabupaten Lebak, Selasa.
Baca juga: Budi daya udang vaname di Lebak dorong tingkatkan ekonomi masyarakat pesisir
Penyampaian peringatan itu guna mengurangi risiko kebencanaan sehubungan wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori langganan banjir dan longsor sebab kondisi alam wilayah Kabupaten Lebak pegunungan, perbukitan dan ratusan aliran sungai.
Potensi bencana alam itu jika curah hujan meningkat, sehingga masyarakat yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor dapat meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan daerah longsor dan 14 kecamatan banjir karena itu, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan kebutuhan untuk menanggulangi bencana agar mereka terpenuhi kebutuhan pelayanan dasar sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa.
"Kami dan relawan terus melakukan upaya sosialisasi tentang edukasi mitigasi kebencanaan, sehingga masyarakat jika terjadi bencana minimal dapat menyelamatkan diri, " katanya menjelaskan.
Sejumlah warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menyatakan, mereka kini menyelamatkan perabotan rumah tangga dan elektronika ke atas bangunan rumah karena khawatir hujan berlangsung hingga sore hari yang mengakibatkan banjir pemukiman.
"Banjir Oktober lalu semua perabotan tidak bisa diselamatkan dan terendam banjir," kata Gunawan (55 ), salah satu warga Sentral Rangkasbitung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini memasuki fenomena La Nina yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilat.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Pagi ini curah hujan intensitas ringan dan sedang berlangsung," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Kabupaten Lebak, Selasa.
Baca juga: Budi daya udang vaname di Lebak dorong tingkatkan ekonomi masyarakat pesisir
Penyampaian peringatan itu guna mengurangi risiko kebencanaan sehubungan wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori langganan banjir dan longsor sebab kondisi alam wilayah Kabupaten Lebak pegunungan, perbukitan dan ratusan aliran sungai.
Potensi bencana alam itu jika curah hujan meningkat, sehingga masyarakat yang tinggal di lokasi rawan banjir dan longsor dapat meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan daerah longsor dan 14 kecamatan banjir karena itu, pihaknya kini mempersiapkan peralatan evakuasi juga ketersediaan kebutuhan untuk menanggulangi bencana agar mereka terpenuhi kebutuhan pelayanan dasar sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa.
"Kami dan relawan terus melakukan upaya sosialisasi tentang edukasi mitigasi kebencanaan, sehingga masyarakat jika terjadi bencana minimal dapat menyelamatkan diri, " katanya menjelaskan.
Sejumlah warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menyatakan, mereka kini menyelamatkan perabotan rumah tangga dan elektronika ke atas bangunan rumah karena khawatir hujan berlangsung hingga sore hari yang mengakibatkan banjir pemukiman.
"Banjir Oktober lalu semua perabotan tidak bisa diselamatkan dan terendam banjir," kata Gunawan (55 ), salah satu warga Sentral Rangkasbitung.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini memasuki fenomena La Nina yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilat.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021