Pandeglang (AntaraBanten) - Tokoh masyarakat Pandeglang M Yusuf menyatakan kasus penembakan terhadap anggota polisi  harus dijadikan bahan evaluasi bagi para petinggi Polri terhadap kinerja institusi tersebut.

"Para petinggi Polri harus memikirkan mengapa terjadi penembakan hingga menewaskan lima anggotanya, bisa jadi selama ini ada yang salah dari kinerja kepolisian sehingga menimbulkan kekecewaan atau kemarahan dari pihak tertentu," katanya di Pandeglang, Rabu.

Selama ini, kata dia, banyak pihak yang memandang "miring" terhadap kinerja Polri akibat ulah tidak bertanggung jawab dari segelintir oknum polisi.

"Dari pemberitaan yang salama ini kita dapat, banyak perbuatan arogan yang dilakukan oknum polisi, kemudian juga ada tindakan korup serta tindakan yang terlalu 'over' dalam menangani satu masalah," katanya.

Yang dikhawatirkan, tindakan-tindakan yang dilakukan oknum-oknum polisi itulah yang menjadi memincu terjadinya penembakan terhadap anggota Polri.

Ia juga menyatakan, belum pasti penempakan tersebut dilakukan oleh para teroris, namun dilihat dari cara penempakannya, sepertinya dilakukan orang yang mahir dalam menggunakan senjata api.

"Salah satu kasus penempakan diduga dilakukan oleh pengendara sepeda motor dan pelurunya tepat sasaran. Ini hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli, tapi kita jangan menduga-duga terhadap pihak tertentu karena khawatir menimbulkan masalah baru," katanya.

Yusuf juga menyatakan, adanya kasus menembakan tersebut jangan menyurutkan semangan para anggota Polri dalam memberantas kejahatan di Tanah Air.

"Tidak perlu takut dengan adanya kasus tersebut. Tugas memberantas kejahatan harus terus dilakukan, tapi dengan cara yang lebih baik agar tidak menimbulkan kekecewaan dan rasa ingin balas dendam dari pihak lain," katanya.


Indonesia, kata dia, sebagai negara berkembang dengan tingkat kejahatan cukup tinggi, masih membutuhkan polisi. Yang penting para polisi harus bekerja secara lebih profesional dan menggunakan norma-norma yang ada, seperti kesopanan dalam melaksanakan tugasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013