Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Serang, Provinsi Banten, pada 2013 akan dan sedang merehabilitasi sekitar 1.700 ruang kelas sekolah.

"Ruang kelas yang direhab itu, adalah yang rusak ringan maupun berat, termasuk ruang kelas SD Negeri Undar Andir 1 yang kondisinya jebol, sehingga jika hujan, murid-murid tidak bisa belajar," kata
Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Serang, Selasa.

Ia mengatakan pihaknya sudah menganggarkan dana untuk perbaikan ruang kelas sekolah yang rusak, namun karena hujan masih cukup lebat, yang tadinya rusak ringan menjadi rusak berat.

"Padahal untuk beberapa ruang kelas ini masuk kategori rehab ringan dari total 1.700 yang akan diperbaiki tahun ini, namun karena musibah bencana alam menjadi rusak berat. Pastinya akan segera dilakukan perbaikan,¿ kata Tatu usai meninjau beberapa ruang kelas ruang yang jebol.

Untuk anggarannya sendiri setiap tahun dialokasikan baik untuk rehab berat maupun ringan yang berasal baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemkab Serang.

"Setiap tahun dianggarkan untuk rehab berat maupun ringan ruang kelas SDN di Kabupatan Serang," ujarnya.

Menurut Tatu, dunia pendidikan merupakan skala prioritas yang harus diupayakan perbaikan mutunya secara bersama-sama. Namun perlu diakui juga semua itu selalu terkendala dengan keterbatasannya anggaran yang tersedia.

Dalam kesempatan saat ini, tercermin pihak perusahaan yang berada di Kabuapten Serang bersama Pemkab terus berupaya bersama-sama untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satunya dengan memberikan bantuan CSR berupa kursi dan meja untk bisa lebih meningkatkan mutu pendidikan dan Sumber daya manusia (SDM).

"SDM adalah tanggung jawab kita bersama. Karena dengan SDM yang rendah sulit untuk bersama-sama melakukan pembangunan. Mengingat potensi besar SDM itu sangat penting dalam rangka pembangunan, karena pemerintah sifatnya hanya memfasilitasi yang perlu adanya peran dari masyarakat," kata Tatu.

Kondisi atap sejumlah ruang kelas SDN Undar Andir 1 berlokasi di Kampung/Desa Undar Andir, Kecamatan Keragilan, Kabupaten Serang itu hingga saat ini belum ada upaya untuk perbaikan, sehingga berdampak menganggu aktifitas kegiatan belajar belajar mengajar (KBM) para siswa.

Kepala sekolah (Kepsek) SDN Undar andir 1, Tatu Ratnalasari, Senin (15/7) mengatakan, jebolnya atap pada sejumlah ruang kelas bukan baru saat ini terjadi namun beberapa waktu lalu pasca bencana banjir. Atas kondisi tersebut ia mengaku sangat mengganggu aktifitas KBM para siswa.

"Bukan baru ini jebol, tapi sudah lama pascabencana banjir pada awal tahun ini,¿ ujar Ratnalasari usai menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) berupa meja dan kursi, yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah.

Ratnalasari berharap, selain saat ini menerima bantuan CSR berupa meja dan kursi namun besar harapannya untuk kondisi ruang kelas yang sudah jebol dan nyaris ambruk agar segera dilakukan perbaikan. ¿Harapannya sih sangat ingin segera bisa diperbaiki, agar KBM tidak terganggu,¿ ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Humas PT IKPP Arif Mahdali mengatakan Program CSR berupa kursi dan meja sebanyak 240 buah meja dan 480 buah kursi yang terbagi untuk empat sekolah yakni, SDN Undar andir 1, SDN Undar andir 2, SDN Cilebu 3, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Khairiyah di Kecamatan Keragilan, Kabupaten Serang.

"Jadi untuk masing empat sekolah tersebut mendapatkan meja sebanyak 60 buah, dan kursi 120 buah. Mudah-mudahan bantuan CSR in ibis abermanfaat bagi para siswa ynag tengah menimba ilmu," ujar Arif.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013