Serang (AntaraBanten) - Puluhan wartawan berbagai media cetak dan elektronik di Provinsi Banten unjuk solidaritas terkait insiden penembakan gas air mata yang mengenai bagian bawah mata seorang jurnalis di Jambi, serta mengecam tindakan kekerasan terhadap pers.

Aksi tersebut berlangsung di perempatan lampu merah Jalan Jenderal Sudirman Kota Serang, Selasa, sebagai dukungan moral untuk Antonius Nugroho Kusumawan, wartawan Trans7 yang tertembak polisi saat menjalankan tugas meliput demonstrasi penolakan rencana kenaikan harga BBM, di Jambi, Senin.

Dengan membawa berbagai poster yang diantaranya bertuliskan "Hentikan Kekerasan Kepada Wartawan", dan "Jurnalis Bukan Target Kekerasan", para wartawan juga menanggalkan atribut persnya sebagai bentuk protes terhadap aparat kepolisian.

"Wartawan di Banten menuntut Kapolri mengusut tuntas kasus tertembaknya wartawan Trans7 di Jambi," kata Ketua Ikatan Jurnaslis Televisi (IJTI) Banten Wibowo Sangkala dalam orasinya.

Ia mengemukakan, wartawan mengecam kekerasan yang dilakukan oleh siapapun dan terhadap siapapun.

"Khusus kekerasan terhadap wartawan di Jambi, kami meminta semua pihak ikut membantu untuk meletakkan  peristiwa itu pada proses hukum yang jelas," kata Teguh Mahardika, salah seorang wartawan lainnya saat menyampaikan orasinya.

Setelah hampir satu jam para wartawan melakukan aksi solidritas dengan cara berorasi di tengah perempatan lampu merah, para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013