Jakarta (Antara News) - Basko Group kelompok usaha yang bergerak dibidang pengembangan properti mempercayakan kepada konstruksi sarang laba-laba (KSLL) untuk pembangunan pondasi proyek properti mereka di kota Padang Sumatra Barat.

"Kami mempercayakan penggunaan konstruksi sarang laba-laba pada proyek-proyek properti group Basko di kota Padang sejak tahun 1992, terbukti beberapa kali terkena gempa bangunan tetap kokoh dan aman," kata Vice President Basko Group Zico Basko saat dihubungi, Kamis.

Zico menunjuk Basko Grand Mall dulu bernama Minang Plaza yang masih kokoh berdiri meski beberapa kali pernah diguncang gempa besar yang melanda Sumatra Barat.

Bahkan kata Zico, Basko Grand Mall saat ini menjadi salah satu tempat yang paling ramai dikunjungi masyarakat kota Padang karena selain memiliki outlet yang paling lengkap (hampir seluruh brand yang ada di Indonesia ada di mall ini) juga karena keamanannya.

Terkait hal itu, Basko Group juga masih mempercayakan penggunaan konstruksi sarang laba-laba untuk pondasi proyek terbaru Padang Green City yang berlokasi di jalan bypass sebelah Barat kota Padang, kata Zico.

"Kami tidak mau mengambil resiko untuk keselamatan penghuni maka tetap menggunakan konstruksi sarang laba-laba yakni konstruksi yang ditemukan dan dikembangkan bangsa Indonesia sendiri serta dirancang untuk daerah-daerah yang sering mengalami gempa bumi," ujar dia.

Sedangkan kontraktor yang dipercaya untuk menggarap proyek dengan konsep superblok (mall, hotel, dan ballroom) tersebut diserahkan kepada PT Wijaya Karya (Wika) yang dikenal sebagai kontraktor BUMN yang handal untuk membangun proyek-proyek konstruksi di dalam dan luar negeri.

Konstruksi sarang laba-laba merupakan konstruksi dengan kerangka beton berbentuk segitiga yang dirangkai sedemikian rupa sehingga menyerupai pola sarang laba-laba dikalangan ahli sipil dikenal sebagai konstruksi yang kaku (rigid) sehingga cocok diterapkan di lokasi yang tanahnya mudah bergerak.

Konstruksi sarang laba-laba ditemukan dua ahli sipil Indonesia Ryantori dan Soetjipto Soedjono, buah karya mereka sampai sekarang banyak dipergunakan untuk berbagai proyek konstruksi terutama di daerah-daerah yang rawan bencana gempa bumi dan kondisi tanah yang ekstrim.

Zico mengatakan, hampir seluruh bangunan di Kota Padang yang menggunakan pondasi ini tidak mengalami kerusakan yang berarti pada strukturnya serta tetap aman untuk terus dipergunakan,

Zico mengatakan, Padang Green City dirancang sebagai bangunan lima lantai dengan total investasi Rp650 miliar dijadwalkan Sabtu (18/5) dimulai pembangunan pondasi, serta ditargetkan proyek ini dapat beroperasi sebelum hari Lebaran 2014.

Padang Green City nantinya dilengkapi dengan ball room berkapasitas 5.000 orang, serta hotel bintang empat berkapasitas 300 kamar, jelas Zico.

Zico menambahkan, bersamaan dengan proyek di Padang pihaknya juga tengah membangun proyek superblok di Pekanbaru Riau.

Proyek dengan nilai Rp1 triliun mengintegrasikan perkantoran, mall, dan apartemen dalam satu kawasan ditargetkan dapat mulai beroperasi akhir 2013 untuk mallnya terlebih dahulu, sedangkan kantor dan apartemen akhir 2014.


  

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013