Pandeglang,  (Antara Banten) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten mengusulkan perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
   
"Di BNPB memang ada anggaran untuk perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat bencana, dan kita telah mengusulkan bantuan dana untuk perbaikan tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Encep Suryadi di Pandeglang, Senin.
   
Ia menyatakan, telah mengusulkan bantuan dana pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp105 miliar untuk penanganan paskabencana.
   
Anggaran tersebut, kata dia, diperlukan untuk mempabaiki fasilitas umum, seperti jalan dan jembatan serta rumah warga yang rusak akibat bencana yang terjadi dalam dua bulan terakhir di darah tersebut.
   
"Cukup banyak fasilitas umum dan rumah warga yang rusak, baik karena tertimpa pohon yang tumbang karena diterjang angin puting beliung, dihatam angin kencan, terkena tanah lonsor dan banjir," katanya.
   
Dari total anggaran yang diusulkan tersebut, kata dia, sebagian besar akan digunakan untuk memperbaiki fasilitas umum.
   
Ia berharap bantuan segera cair, agar fasilitas umum rusak akibat bencana di daerah itu bisa diperbaiki, sehingga dapat berfungsi kembali guna menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari.
   
"Fasilitas umum, terutama jembatan dan jalan, sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan masyarakat, jadi kita harapkan yang mengalami kerusakan segera diperbaiki supaya tidak menghambat aktivitas warga," ujarnya.
   
Encep juga menjelaskan, diantaranya rumah warga yang akan mendapat bantuan perbaikan, yakni yang terkena banjir pada 7-10 Januari 2013, namun hanya yang mengalami rusak berat saja, untuk rusak ringan dan sedang tak mendapat bantuan.
   
Banjir yang terjadi selama tiga hari tersebut, merupaka yang terparah terjadi di daerah itu yang merendam 9.490 unit rumah dan 8.832 hektare sawah serta "memaksa" puluhan ribu warga harus mengungsi ke masjid, sekolah dan madrasah diniyah awaliyah (MDA).
   
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, di Kecamatan Munjul banjir merendam 1.286 unit rumah dan 553 hektare (ha) sawah yang tersebar di sembilan desa, di Pagelaran 729 unit rumah dan 595 ha sawah tersebar di empat desa.
   
Kemudian di Kecamatan Patia 1.182 unit rumah dan 631 ha sawah tersebar di 10 desa, Sukaresmi 5.640 unit rumah dan 1.437 ha sawah tersebar di 10 desa, Cisata 103 unit rumah tersebar di empat desa, Saketi 321 unit rumah dan 353 ha sawah tersebar di lima desa.
   
Selanjutnya di Kecamatan Picung 524 unit rumah dan 150 ha sawah tersebar di enam desa, Bojong 250 unit rumah dan 110 ha sawah di dua desa, Sobang 131 unit rumah dan 140 ha sawah tersebar di empat desa, Panimbang 3.717 unit rumah 2.742 ha sawah tersebar di enam desa.
   
Di Kecamatan Sindang Resmi 1.428 unit rumah dan 450 ha sawah tersebar di tiga desa, Labuan 957 unit rumah tersebar di dua desa, Cigeulis 855 unit rumah tersebar di tujuh desa.
   
Banjir di Cikeusik merendam 495 unit rumah dan 405 ha sawah tersebar di lima desa, Angsana 1.849 unit rumah dan 1.266 ha sawan tersebar di sembilan desa serta di  Kecamatan Cikedal 23 rumah tersebar di dua desa. (Humas Pandeglang)

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2013