Lapas Kelas IIA Serang meningkatkan pengawasan dan pemwriksaan jaringan listrik untuk mengantisipasi kebakaran yang bisa terjadi akibat korsleting listrik.

"Untuk antisipasi kami sudah melakukan pengecekan oleh PLN, termasuk dengan damkar melakukan pengecekan sarana pemadam kebakaran. Kami juga sudah melakukan simulasi tanggap bencana," kata Kepala Lapas Kelas IIA Serang, Heri Kusrita di Serang, Kamis.

Baca juga: Setelah dihukum 4 tahun, mantan Wali Kota Cilegon Iman Ariyadi bebas murni

Heri mengatakan, selain pemeriksaan rutin, pihaknya juga masih menunggu survei dari PLN yang terlebih dahulu mengajukan ke kantor wilayah untuk adanya perbaikan jaringan-jaringan listrik yang harus diganti karena sudah rusak atau membahayakan. 

"Lapas ini kan dibangun dari tahun 1984. Kalau diperbaharui secara keseluruhan belum, baru kerusakan serabut kabel, yang menurut PLN bahaya," kata dia.

Selain sarana dan prasarana yang membutuhkan perawatan, pihaknya mengoptimalkan pembinaan SDM atau pengawas lapas agar tetap menjaga, kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap tugas masing-masing.

"Untuk kondisi warga binaan masih kondusif. Kemarin juga kami rutin melakukan razia terhadap barang bawaan yang dilarang seperti alat komunikasi dan lainnya," kata Heri. 

Ia mengatakan, dalam satu bulan pihaknya melakukan delapan kali razia yang wajib dan insidental.

"Pembinaan kerohanian juga terus dilakukan. Karena masih pandemi jadi aga berkurang. Biasanya dari Kemenag juga ada," kata Heri.

Mekurutnya, lapas tersebut juga sudah melebihi kapasitas sekitar 70 persen dari kemampuan daya tampung di lapas tersebut.

"Warga binaan yang ada saat ini sekitar 750 orang, sedangkan kapasitasnya hanya 425 orang," kata Heri

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021