PT Pyridam Farma Tbk (Kode BEI: PYFA) berhasil mencatat kenaikan penjualan pada kuartal II 2021 sebesar Rp105,1 miliar, meningkat 147 persen dibanding periode yang sama 2020.
Secara year-to-date, PYFA mencatat penjualan bersih sebesar Rp222,5 miliar pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, meningkat 83 persen dari periode yang sama tahun 2020.
Kenaikan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan produk farmasi, servis, dan maklon, yang meningkat sebesar 47 persen dan pertumbuhan penjualan produk alat kesehatan yang meningkat tajam sebesar 725 persen atau sekitar 8 kali lipat dari tahun sebelumnya, kata Direktur PYFA, Yenfrino Gunadi dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.
Segmen produk alat kesehatan perseroan terus berkembang dengan kontribusi sebesar 24%, dibandingkan dengan 5% kontribusi pada periode yang sama tahun 2020. Sedangkan segment produk farmasi, servis, dan maklon masih mendominasi penjualan dengan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan.
Adapun EBITDA yang diperoleh adalah sebesar Rp39,6 miliar, 261% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp10,97 miliar. Kenaikan ini selain didorong oleh pertumbuhan penjualan, juga didorong oleh efisiensi biaya. Rasio biaya operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 58% pada semester pertama 2020 menjadi 37% pada semester pertama 2021.
Yenfrino Gunadi mengatakan walaupun masih dalam situasi pandemi, namun berkat perencanaan yang matang dan langkah strategis PYFA berhasil meningkatkan performa yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kami akan terus aktif untuk mengeksplorasi kesempatan untuk bermitra guna mengembangkan produk dan layanan PYFA untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujar dia.
Pada akhir buku Juni 2021, posisi kas PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berada pada Rp10,1 miliar dan total aset pada Rp578 miliar. Sedangkan total liabilitas dan total ekuitas masing-masing berada pada Rp403,4 miliar dan Rp174,6 miliar.
Kedepannya PYFA berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi kesempatan untuk menjalin kerjasama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri farmasi di Indonesia, serta menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Secara year-to-date, PYFA mencatat penjualan bersih sebesar Rp222,5 miliar pada laporan keuangan per 30 Juni 2021, meningkat 83 persen dari periode yang sama tahun 2020.
Kenaikan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan produk farmasi, servis, dan maklon, yang meningkat sebesar 47 persen dan pertumbuhan penjualan produk alat kesehatan yang meningkat tajam sebesar 725 persen atau sekitar 8 kali lipat dari tahun sebelumnya, kata Direktur PYFA, Yenfrino Gunadi dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.
Segmen produk alat kesehatan perseroan terus berkembang dengan kontribusi sebesar 24%, dibandingkan dengan 5% kontribusi pada periode yang sama tahun 2020. Sedangkan segment produk farmasi, servis, dan maklon masih mendominasi penjualan dengan kontribusi sebesar 76% dari total penjualan.
Adapun EBITDA yang diperoleh adalah sebesar Rp39,6 miliar, 261% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Rp10,97 miliar. Kenaikan ini selain didorong oleh pertumbuhan penjualan, juga didorong oleh efisiensi biaya. Rasio biaya operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 58% pada semester pertama 2020 menjadi 37% pada semester pertama 2021.
Yenfrino Gunadi mengatakan walaupun masih dalam situasi pandemi, namun berkat perencanaan yang matang dan langkah strategis PYFA berhasil meningkatkan performa yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Kami akan terus aktif untuk mengeksplorasi kesempatan untuk bermitra guna mengembangkan produk dan layanan PYFA untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujar dia.
Pada akhir buku Juni 2021, posisi kas PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berada pada Rp10,1 miliar dan total aset pada Rp578 miliar. Sedangkan total liabilitas dan total ekuitas masing-masing berada pada Rp403,4 miliar dan Rp174,6 miliar.
Kedepannya PYFA berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengeksplorasi kesempatan untuk menjalin kerjasama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri farmasi di Indonesia, serta menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021