Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten berpotensi menjadi salah satu pusat perkebunan vanili di Indonesia. Potensi tersebut terlihat dari sebaran tanaman vanili yang sampai saat ini sudah ada di 17 kecamatan seluas 63,26 ha. yang dikelola oleh petani setempat sekitar 158 kepala keluarga (kk).

Adapun wilayah kecamatan lokasi pertanaman vanili di Kabupaten Pandeglang adalah Kecamatan Panimbang, Cigeulis, Munjul, Bojong, Picung, Saketi, Cipeucang, Jiput, Mandalawangi, Kaduhejo, Pandeglang, Cisata, Karangtanjung, Cibitung, Sindangresmi, Koroncong dan Kecamatan Majasari. Saat ini produksi vanili yang dihasilkan yakni sekitar 1.000 kg/tahun, dengan provitas 58 kg/ha.

Baca juga: Pandeglang Berkah, Berdaya Saing dan Sejahtera Jadi Fokus RPJMD Irna-Tanto 5 tahun Kedepan

Produksi vanili di Kabupaten Pandeglang diharapkan akan terus meningkat seiring dimulainya kegiatan agro wisata rempah untuk pariwisata yang telah dikembangkan di kawasan Tanjung Lesung Desa Citeureup Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.

Upaya tersebut direspon positif oleh Bupati Pandeglang Hj. Irna Narulita, ia berharap agro wisata ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Irna Narulita pada pembukaan acara Ground Breaking Villa Vanili di Desa Citeureup Kecamatan Panimbang, Jum'at (27/08/2021).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi meninjau salah satu lokasi perkebunan vanili milik JHL Group di Kawasan Tanjung Lesung, Jum'at (27/08/2021). (Foto Antara/Istimewa)


Di Tanjung Lesung Banten, Jerry Hermawan Lo (JHL) Grup sebuah perusahaan besar yang bergerak diberbagai bidang mulai dari properti, tambang hingga automotif akan membuat sebuah agro wisata di Kabupaten Pandeglang yang dinamakan JHL Land.

JHL Group melalui anak usaha PT. Persaudaraan Anak Bangsa (PAB) membangun perkebunan dan pengolahan vanili serta rempah lainnya. Sedang melalui anak usaha PT Jaya Hunian Lestari (JHL) membangun kawasan Villa-Vanili (ViVa) dan melalui PT JSI Resort membangun kawasan resort wisata laut.

"Jika JHL Grup ini akan memproduksi vanili dari hulu hingga ke hilir tentu akan membantu sekali masyarakat dalam mengolah hasil panen vanili, karena sejauh ini sudah ada beberapa masyarakat kami yang mengembangkan tanaman tersebut," ujar Irna.

Bupati Irna juga berharap pada pelaksanaannya pihak perusahaan dapat melibatkan pekerja dari kalangan masyarakat setempat. "Kita ketahui masyarakat kami mayoritas petani dan nelayan, saya harap ada pembinaan supaya bisa ada kemandirian ekonomi," imbuhnya.
Tanaman vanili merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan harga stabil dan mempunyai nilai kesejarahan yang kuat, karena Indonesia dulu kala pernah menjadi pemasok rempah-rempah (termasuk vanili) mancanegara. (Foto Antara/Istimewa)


Kepala Dinas Pertanian Kaupaten Pandeglang H. Budi S Januardi mengatakan sektor pertanian khususnya perkebunan selama masa Pandemi Covid-19 memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Beberapa komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Pandeglang diantaranya kelapa, cengkeh, kopi, aren, serta kakao. “Adapun vanili di Kabupaten Pandeglang sudah ada pertanaman secara mandiri oleh petani sejak tahun 2015 dengan luasan yang masih rendah,” terangnya.

Vanili merupakan komoditas rempah yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan harga yang relatif stabil yang bagi negara Indonesia memiliki nilai kesejarahan yang kuat, karena sejak dahulu kala Nusantara menjadi salah satu penggerak dalam pemenuhan pasar rempah-rempah, termasuk vanili untuk pasar mancanegara.

Kadistan Pandeglang optimistis sektor perkebunan kedepan Insya Allah tambah menggeliat di Kabupaten Pandeglang. “Doa'nya saja dari semua, Insya Allah rempah dari Pandeglang berjaya kembali,” tandasnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021