Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) akan menggarap forum bisnis bertajuk "Solusi Bisnis untuk Indonesia Berkelanjutan" yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 November 2012 di Jakarta yang akan diikuti sejumlah perusahaan di Indonesia.
Tiur Rumondang, Executive Director IBCSD di Jakarta, Kamis, mengatakan, forum ini akan menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dari beberapa perusahaan di Indonesia di dalam melakukan konsep pembangunan berkelanjutan dan diskusi panel terbuka dari berbagai fasilitator dan pembicara.
Bahkan kata Tiur, dalam forum "Business Solution For Sustainable Indonesia" juga menggandeng Kadin Amerika (AmCham) tujuannya untuk mendapatkan gambaran sejauh apa dunia bisnis Indonesia mengadopsi konsep keberlanjutan dalam operasional usahanya, serta belajar dari berbagai pemikiran dunia usaha global yang telah mengagendakan langkah-langkah yang harus dilakukan menuju tahun 2050.
Tiur mengatakan, dalam forum akan dibahas mengenai tantangan, ancaman dan peluang serta langkah-langkah yang diambil untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dalam bisnis praktis, menjelaskan dan membahas contoh kasus keberhasilan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di perusahaan, belajar bersama bagaimana mengaplikasikan pola berkelanjutan di sektor tertentu yang mungkin dapat diterapkan dengan sukses untuk perusahaan lain dalam sektor yang berbeda.
Tiur mengatakan, bagaimana mendorong para pebisnis yang sudah tahu dan mengerti, untuk memulai langkah-langkah konkret dalam menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam operasi perusahaan. Sejumlah kecil perusahaan telah melaksanakan dan melakukan dengan baik, tetapi sebagian besar masih terganggu dengan berbagai masalah, termasuk masalah pemahaman dan tidak tersedianya sumber daya untuk dapat mulai menerapkan pembangunan berkelanjutan dalam setiap aspek praktik bisnis.
Sekitar 200 pemimpin perusahaan/CEO Indonesia akan hadir dan pada kesempatan ini Presiden World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), Peter Bakker akan mempresentasikan ‘Vision 2050 and the Changing Pace’ yang merupakan inisiatif sektor swasta dunia untuk melihat dan mengidentifikasi tantangan dan kesempatan pada perjalanan panjang menuju tahun 2050. Visi 2050 yang dihasilkan oleh WBCSD dalam skala global juga akan dibuatkan kajian lokalnya yang disebut dengan Indonesia Vision 2050, oleh IBCSD.
"Kami targetkan out-put Forum tersebut dapat menjalin kerjasama antara perusahaan dan para pemegang saham untuk mengambil langkah awal dalam melakukan pembangunan berkelanjutan, termasuk untuk mencocokan di dalam mensinergikan strategi-strategi berkelanjutan untuk memberikan pengaruh yang baik pada skala industri dan sektoral. Selain itu memberikan dukungan Visi Indonesia 2050 dan mendapatkan pembelajaran dari studi kasus yang dipresentasikan oleh para pembicara," kata Kusnan Rahmin, Ketua Komite Eksekutif IBCSD.
Sudah saatnya dunia usaha di Indonesia melakukan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan/Sustainable Indonesia, dimana keberlanjutan untuk Indonesia adalah mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang mensejahterakan dengan menggunakan berbagai cara dan inovasi dalam menjaga keseimbangan ekologi menuju progress sosial, ujar dia.
Pembangunan berkelanjutan Indonesia menjadi isu penting bagi dunia saat ini, terutama mengenai ketersediaan dan keberlanjutan aspek penting dalam kehidupan manusia, yakni energi, lingkungan, makanan dan sumber air, jelas Kusnan. Kusnan mengatakan, pembangunan berkelanjutan membutuhkan konsep dan cara pembangunan yang berkelanjutan, termasuk arah dan ukuran keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia saat ini yang akan ditentukan oleh seberapa besar sinergi yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat.
Menurut laporan PBB, Brundtland Report (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan, seperti lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya yang berprinsip pada keadaan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Definisi lainnya adalah pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Tidak ada standar blue print untuk pembangunan berkelanjutan, dikarenakan kondisi setiap negara yang berbeda-beda. Setiap strategi pemangku kepentingan di suatu negara harus melakukan pendekatan yang berbeda pula dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan atas dasar dari “Environmental Index 2010†yang diterbitkan oleh 10 negara yang paling berkelanjutan di dunia, di mana setiap negara memiliki fokus masing-masing dalam isu pembangunan berkelanjutan.
Beberapa negara yang tidak diklasifikasikan sebagai negara-negara maju telah mampu menempatkan diri mereka ke dalam daftar 10 besar, seperti Kuba, Costa Rica, Mauritius dan Kolombia, seharusnya Indonesia juga mampu mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, kata Kusnan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012
Tiur Rumondang, Executive Director IBCSD di Jakarta, Kamis, mengatakan, forum ini akan menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dari beberapa perusahaan di Indonesia di dalam melakukan konsep pembangunan berkelanjutan dan diskusi panel terbuka dari berbagai fasilitator dan pembicara.
Bahkan kata Tiur, dalam forum "Business Solution For Sustainable Indonesia" juga menggandeng Kadin Amerika (AmCham) tujuannya untuk mendapatkan gambaran sejauh apa dunia bisnis Indonesia mengadopsi konsep keberlanjutan dalam operasional usahanya, serta belajar dari berbagai pemikiran dunia usaha global yang telah mengagendakan langkah-langkah yang harus dilakukan menuju tahun 2050.
Tiur mengatakan, dalam forum akan dibahas mengenai tantangan, ancaman dan peluang serta langkah-langkah yang diambil untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan dalam bisnis praktis, menjelaskan dan membahas contoh kasus keberhasilan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di perusahaan, belajar bersama bagaimana mengaplikasikan pola berkelanjutan di sektor tertentu yang mungkin dapat diterapkan dengan sukses untuk perusahaan lain dalam sektor yang berbeda.
Tiur mengatakan, bagaimana mendorong para pebisnis yang sudah tahu dan mengerti, untuk memulai langkah-langkah konkret dalam menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam operasi perusahaan. Sejumlah kecil perusahaan telah melaksanakan dan melakukan dengan baik, tetapi sebagian besar masih terganggu dengan berbagai masalah, termasuk masalah pemahaman dan tidak tersedianya sumber daya untuk dapat mulai menerapkan pembangunan berkelanjutan dalam setiap aspek praktik bisnis.
Sekitar 200 pemimpin perusahaan/CEO Indonesia akan hadir dan pada kesempatan ini Presiden World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), Peter Bakker akan mempresentasikan ‘Vision 2050 and the Changing Pace’ yang merupakan inisiatif sektor swasta dunia untuk melihat dan mengidentifikasi tantangan dan kesempatan pada perjalanan panjang menuju tahun 2050. Visi 2050 yang dihasilkan oleh WBCSD dalam skala global juga akan dibuatkan kajian lokalnya yang disebut dengan Indonesia Vision 2050, oleh IBCSD.
"Kami targetkan out-put Forum tersebut dapat menjalin kerjasama antara perusahaan dan para pemegang saham untuk mengambil langkah awal dalam melakukan pembangunan berkelanjutan, termasuk untuk mencocokan di dalam mensinergikan strategi-strategi berkelanjutan untuk memberikan pengaruh yang baik pada skala industri dan sektoral. Selain itu memberikan dukungan Visi Indonesia 2050 dan mendapatkan pembelajaran dari studi kasus yang dipresentasikan oleh para pembicara," kata Kusnan Rahmin, Ketua Komite Eksekutif IBCSD.
Sudah saatnya dunia usaha di Indonesia melakukan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan/Sustainable Indonesia, dimana keberlanjutan untuk Indonesia adalah mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang mensejahterakan dengan menggunakan berbagai cara dan inovasi dalam menjaga keseimbangan ekologi menuju progress sosial, ujar dia.
Pembangunan berkelanjutan Indonesia menjadi isu penting bagi dunia saat ini, terutama mengenai ketersediaan dan keberlanjutan aspek penting dalam kehidupan manusia, yakni energi, lingkungan, makanan dan sumber air, jelas Kusnan. Kusnan mengatakan, pembangunan berkelanjutan membutuhkan konsep dan cara pembangunan yang berkelanjutan, termasuk arah dan ukuran keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan Indonesia saat ini yang akan ditentukan oleh seberapa besar sinergi yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat.
Menurut laporan PBB, Brundtland Report (1987), pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan, seperti lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya yang berprinsip pada keadaan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Definisi lainnya adalah pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Tidak ada standar blue print untuk pembangunan berkelanjutan, dikarenakan kondisi setiap negara yang berbeda-beda. Setiap strategi pemangku kepentingan di suatu negara harus melakukan pendekatan yang berbeda pula dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan atas dasar dari “Environmental Index 2010†yang diterbitkan oleh 10 negara yang paling berkelanjutan di dunia, di mana setiap negara memiliki fokus masing-masing dalam isu pembangunan berkelanjutan.
Beberapa negara yang tidak diklasifikasikan sebagai negara-negara maju telah mampu menempatkan diri mereka ke dalam daftar 10 besar, seperti Kuba, Costa Rica, Mauritius dan Kolombia, seharusnya Indonesia juga mampu mengingat kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, kata Kusnan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012