Jakarta (ANTARA News) -  Sekjen The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Edward Pinem menyambut baik masuknya investasi langsung JFE Steel -perusahaan besi dan baja asal Jepang- ke Indonesia karena akan mendukung industri komponen otomotif nasional.

Menurut Edward, investasi dengan membangun pabrik baja hilir oleh JFE Steel, akan mendukung program peningkatan tingkat kandungan  dalam negri (TKDN) untuk sektor otomotif dan home apliance serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kehadiran JFE Steel tidak langsung mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah serta menciptakan peluang kerja yang lebih besar lagi," kata dia saat dihubungi, Jumat.

Kawasan industri baja Cilegon merupakan lokasi yang cocok bagi JFE Steel dalam mengembangkan usahanya di Indonesia, kata Edward.

Menurut Edward kapasitas produksi besi dan baja nasional masih berkisar tujuh juta ton per tahun. Sementara, kebutuhan baja hilir mencapai sepuluh juta ton. Kehadiran industri hilir ini akan mengurangi ketergantungan impor untuk industri komponen otomotif dan home apliance namun akan meningkatkan impor bahan bakunya berupa hot coil atau  cold coil.

Didalam negri produsen hot coil dan  cold coil masih terbatas.  Idealnya investasi ke sektor hulu juga dilaksanakan seperti peletizing plan, steel making dan host strip mill untuk mendukung sektor hilir

Peletizing plan, steel making merupakan program yang sangat sejalan dengan program hilirisasi pemerintah

Edward mengatakan, apalagi kalau JFE Steel dapat joint venture dengan perusahaan besi dan baja di Indonesia akan memberikan dampak yang lebih besar lagi, kemungkinan untuk merealisasikan hal itu sangat besar dengan iklim investasi yang diciptakan pemerintah saat ini.

Seperti diketahui, JFE Steel perusahaan baja Jepang dalam waktu dekat berencana membangun pabrik di Indonesia, dengan nilai investasi Rp3,5 triliun.

JFE Steel yang merupakan perusahaan baja terbesar kesembilan di dunia, saat ini sedang proses izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ditargetkan akan mulai pembangunan tahun 2013.

Rencana JFE mendirikan pabrik baja hilir di Indonesia dalam upaya mendukung industri perakitan otomotif.

Sebelumnya, Husen Maulana, Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia mengatakan JFE telah mendapatkan lahan seluas 15 hektare di Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jawa Barat. Adapun, rencana awal produksi komersial perusahaan tersebut akan berlangsung mulai 2014.

JFE akan memproduksi galvanized steel yaitu baja yang digunakan untuk struktur rangka otomotif, JFE Steel melihat pertumbuhan industri mobil di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat di Asia Tenggara.

Industri otomotif saat ini belum terintegrasi secara baik dari hulu ke hilir terutama untuk bahan baku yang dipasok ke industri perakitannya. Selama ini, kebutuhan galvanized steel untuk otomotif masih diimpor.

"Kita butuh alur industri otomotif yang terintegrasi lengkap agar nilai tambah yang dihasilkan lebih kompetitif dan bernilai tambah tinggi," ujar Husen.

Dia juga menginformasikan kalau JFE Steel beroperasi maka  akan membuka lapangan kerja sebanyak 300 orang di Indonesia. ***2***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012