Lebak (ANTARABanten) - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mampu mendorong perekonomian kaum perempuan melalui permodalan simpan pinjam.


"Saat ini usaha yang dilakukan kaum perempuan tumbuh pesat untuk membantu pendapatan keluarga," kata Camat Kalanganyar Mamat Permana, Selasa.

Sebagian besar usaha yang dilakukan kaum perempuan mengalami peningkatan ekonomi sejak digulirkan PNPM 2009, katanya dan menambahkan bahwa jenis usaha yang dilakukan mereka adalah kerajinan anyaman bambu, makanan olahan, penjual sayuran, dan warung.

Perkembangan usaha kaum perempuan begitu pesat untuk mendongkrak pertumbuhkan perekonomian masyarakat setempat. Bahkan, makanan tradisional olahan kaum perempuan bisa dijadikan andalan ekonomi keluarga, katanya.

Selain itu, produk makanan tradisional yang bahan bakunya dari singkong dan beras ketan mampu menembus Pasar Jakarta.

Ia mencontohkan, setiap hari perajin makanan tradisional, seperti opak, ranginang, kripik pisang, cincin, simpring, gipang, emping jengkol dan lainya dipasok ke luar daerah.

"Kami terus mendorong usaha makanan tradisional guna meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.

Menurut dia, penyaluran modal melalui Simpan Pinjam Perempuan (SPP) mereka menerima pinjaman modal mulai Rp500 ribu sampai Rp2,5 juta.

Selama ini, usaha mereka mengalami kemajuan karena tingkat pengembalian berjalan lancar.

Pada 2012, kata dia, pihaknya juga mendapat bantuan PNPM senilai Rp3 miiar.

"Dana sebesar itu, selain dialokasikan untuk pembangunan fisik juga ekonomi perempuan," katanya.

Sekertaris Desa Pasir Kupa Ending Fahrudin mengatakan jumlah perajin perempuan di wilayahnya tercatat 65 perajin perempuan.

Mereka sebagian besar perajin makanan olahan yang bahan bakunya dari hasil pertanian.

"Dengan adanya perajin makanan yang dilakukan perempuan kini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi keluarga," katanya.

Jenab (60), salah seorang pedagang mengaku dirinya sehari bisa mendapat keuntungan hasil berjualan makanan cincin, opak dan ranginang antara Rp50.000 sampai Rp70.000 per hari.

"Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan usaha makanan tradisional itu," kata Jenab saat berjualan di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Lebak.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012