Cilegon (ANTARABanten) - Sebanyak 18 orang imigran gelap asal Afganistan korban kapal tenggelam masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon, Banten.


"Kondisinya belum pulih karena secara psikis mereka masih trauma, kemudian secara fisik juga belum baik," kata Kepala Imigrasi Kota Cilegon MT Setiawan di Cilegon, Selasa.

Ia mengatakan, dari 55 imigran korban kapal tenggelam yang berhasil dievakuasi, sebanyak 36 kondisinya sudah membaik dan ditampung sementara di sebuah hotel di sekitar kawasan Pelabuhan Merak. Sedangkan 18 di antaranya masih menjalani perawatan di  RSKM Kota Cilegon.

"Satua orang imigran yang masih anak-anak sudah dibawa dan dirawat pihak kedutaan besar negara asalnya," katanya.

Setiawan mengatakan, pihaknya masih menunggu semua imigran tersebut hingga kondisinya benar-benar sehat, untuk selanjutnya berkordinasi dengan pusat, apakah akan diserahkan kepada organisasi internasional yang menangani masalah pengungsi atau ke kedutaan besar negara asalnya.

"Dari 56 imigran yang berhasil diselamatkan, dua diantaranya berasal dari Pakistan dan 54 asal Afganistan. Namun satu di antaranya saat dievakuasi ke Merak sudah meninggal," kata MT Setiawan.

Ia mengatakan, saat ini yang sedang dilakukan untuk 18 imigran yang sedang menjalani perawatan adalah pemulihan psikis karena trauma dan sebagiab kulit mereka juga mengalami luka bakar serta terlalu banyak minum air laut.

"Meraka sebagian besar masih trauma, sehingga harus dihibur. Kami berharap mereka bisa secepatnya pulih dan diserahkan kepada pihak berwenang," kata Setiawan.

Sebelumnya, sebanyak 56 orang imigran asal Afganistan dan Pakistan yang selamat dari korban tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi, berhasil dievakuasi Basarnas dan Polair dari lokasi kejadian di sekitar Selat Panaitan wilayah Kabupaten Pandeglang pada Jumat (1/9).

Para imigran tersebut rencacanya akan mencari suaka ke Australia, namun kapal yang ditumpangi sekitar 150 imigran tersebut mengalami kecelakaan dan tenggelam di sekitar Selat Panaitan di Perairan Selat Sunda Banten pada Rabu (29/8).

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012