Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten mengimbau warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan dan tak bergejala di daerah itu untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) maupun rumah isolasi terkonsentrasi (RIT).

"Saat ini keterisian tempat tidur COVID-19 kian stabil, jadi pasien isoman bisa memanfaatkan fasilitas isolasi terpusat agar terpantau dengan baik dan benar. Terlebih mereka yang berusia di atas 55 tahun, punya komorbit dan kondisi rumah, tak memungkinkan menjadi ruang isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Liza Puspadewi dalam keterangannya di Tangerang, Jumat.

Baca juga: Ombudsman Banten Pantau Pelaksanaan PPKM Level 4 di Kab. Tangerang.

Dijelaskan, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) terus turun dalam beberapa hari terakhir. Saat ini untuk BOR di RS terdata 65,74 persen dan di RIT sebesar 40 persen.

Sementara itu, jumlah ketersediaan tempat perawatan COVID-19 di Kota Tangerang ada 2.140 tempat tidur terdiri 1.834 tempat tidur isolasi di 32 RS, 171 tempat tidur ICU di 32 RS dan 434 tempat tidur di delapan RIT.

Dr Liza menambahkan warga yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah tetap mendapatkan kiriman obat dan makanan dari Puskesmas serta Satgas COVID-19.

Namun, tegasnya, isoman di rumah adalah pilihan akhir ketika BOR di RS dan RIT penuh. Kini dengan adanya faskes untuk penyembuhan maka warga diimbau dapat memanfaatkan layanan yang disiapkan.

"Dengan isolasi di faskes terpusat, kita dapat terpantau dengan baik jika terjadi gejala memburuk serta dengan tersedianya dokter dan perawat selama 24 jam, pemulihan pasien juga akan semakin cepat. Selain itu juga, melindungi orang-orang terdekat khususnya keluarga," ujarnya.

Sebelumnya Dinas Kominfo telah meluncurkan laman untuk pemantauan isolasi mandiri masyarakat di rumah melalui laman https://covid19.tangerangkota.go.id/pendataan_isman/daftar yang dikeluarkan Diskominfo.

"Fasilitasnya masih ada, silakan dimanfaatkan untuk kebaikan bersama. Isoman di rumah menjadi pilihan terakhir dengan syarat harus diawasi Puskesmas setempat secara berkala,” katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021