Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan, Banten, tidak akan menindak truk yang melanggar waktu operasi selama masa sosialisasi.
"Selama sosialisasi, tidak akan ada penindakan truk yang melanggar aturan waktu operasi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan Tito SW di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, untuk sosialisasi mengenai waktu operasi kendaraan angkutan barang atau truk dijadwalkan selama satu bulan.
"Artinya, bila ada truk yang melintas di jalan raya Serpong, tidak akan sanksi, tetapi hanya dimasukkan ke kantung parkir yang sudah disiapkan," ujarnya.
Menurut dia, untuk truk dari arah Parung, Bogor, akan langsung dimasukkan ke dalam tol atau di kantung parkir samping wisma BCA Serpong.
"Sedangkan untuk truk dari arah kota Tangerang, sudah disiapkan kantung parkir di area Alam Sutera, Serpong," ujarnya.
Ia menyatakan akan memaksimalkan berbagai cara agar truk tidak melintas di jalan raya Serpong, karena akan menimbulkan kemacetan.
Namun untuk truk yang membawa barang melebihi kapasitas, akan dilakukan penindakan sesuai dengan aturan yang ada.
"Bagi truk yang membawa barang dengan kapasitas lebih, akan langsung ditindak, meski jenis kendaraannya bukan truk, tetapi 'pick up'," katanya.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan juga berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang agar pengawasan terhadap truk yang keluar dari tol Kebon Nanas maupun arah Kota Tangerang bisa diatasi tidak masuk ke jalan raya Serpong.
"Kita sudah meminta tambahan petugas agar sosialisasi ini berjalan lancar. Karena truk di jalan raya Serpong berasal dari daerah perbatasan," katanya.
Wali Kota Tangerang Selatan secara resmi telah mengeluarkan Perwal Nomor 3/2012 pada 12 Maret 2012 mengenai pengaturan waktu operasi kendaraan angkutan barang atau truk mulai pukul 05.00 WIB - 22.00 WIB di jalan raya Serpong
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012
"Selama sosialisasi, tidak akan ada penindakan truk yang melanggar aturan waktu operasi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan Tito SW di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan, untuk sosialisasi mengenai waktu operasi kendaraan angkutan barang atau truk dijadwalkan selama satu bulan.
"Artinya, bila ada truk yang melintas di jalan raya Serpong, tidak akan sanksi, tetapi hanya dimasukkan ke kantung parkir yang sudah disiapkan," ujarnya.
Menurut dia, untuk truk dari arah Parung, Bogor, akan langsung dimasukkan ke dalam tol atau di kantung parkir samping wisma BCA Serpong.
"Sedangkan untuk truk dari arah kota Tangerang, sudah disiapkan kantung parkir di area Alam Sutera, Serpong," ujarnya.
Ia menyatakan akan memaksimalkan berbagai cara agar truk tidak melintas di jalan raya Serpong, karena akan menimbulkan kemacetan.
Namun untuk truk yang membawa barang melebihi kapasitas, akan dilakukan penindakan sesuai dengan aturan yang ada.
"Bagi truk yang membawa barang dengan kapasitas lebih, akan langsung ditindak, meski jenis kendaraannya bukan truk, tetapi 'pick up'," katanya.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Tangerang Selatan juga berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang agar pengawasan terhadap truk yang keluar dari tol Kebon Nanas maupun arah Kota Tangerang bisa diatasi tidak masuk ke jalan raya Serpong.
"Kita sudah meminta tambahan petugas agar sosialisasi ini berjalan lancar. Karena truk di jalan raya Serpong berasal dari daerah perbatasan," katanya.
Wali Kota Tangerang Selatan secara resmi telah mengeluarkan Perwal Nomor 3/2012 pada 12 Maret 2012 mengenai pengaturan waktu operasi kendaraan angkutan barang atau truk mulai pukul 05.00 WIB - 22.00 WIB di jalan raya Serpong
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2012