Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Maluku mencatat tujuh pasien meninggal pada Selasa (6/7) karena terpapar virus corona, sekaligus menjadi kasus kematian harian tertinggi di provinsi tersebut.

"Hanya dalam sehari tercatat tujuh pasien di Maluku meninggal terpapar COVID-19. Ini kasus meninggal terbanyak sejak pandemi COVID-19 di provinsi ini," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Maluku, Adonya Rerung di Ambon, Rabu.

Baca juga: Wapres jelaskan eskalasi kasus COVID-19 berdampak pada pemulihan ekonomi

Empat dari tujuh warga yang meninggal berasal dari Kota Ambon, dan masing-masing satu orang dari Seram Bagian Timur (SBT), Maluku Tenggara dan Kepulauan Aru,"

Empat pasien di Kota Ambon meningal di RSUP dr. J. Leimena di Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon,

"Pasien meninggal telah dimakamkan menggunakan protokol COVID-19," katanya.

Dengan penambahan tujuh kasus maka total pasien meninggal akibat terpapar COVID-19 di Provinsi Maluku tercatat sebanyak 159 orang atau 1,6 persen dari total kasus positif.

Diakuinya, pandemi COVID-19 di provinsi Maluku mengalami peningkatan sangat signifikan, terutama dari Kota Ambon dan Kabupaten Kepulauan Aru.

Kasus terkonfirmasi positif di Maluku tercatat bertambah 258 kasus pada Selasa (6/7) hingga totalnya menjadi 9.952 kasus, pasien sembuh bertambah delapan orang menjadi 7.798 orang atau 78,35 persen dari total kasus positif.

Sedangkan kasus aktif atau pasien yang sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit maupun isolasi mandiri di Maluku tercatat 1.995 orang, serta delapan suspek.

Kasus aktif tertinggi yakni kota Ambon sebanyak 1.210 kasus, empat diantaranya meninggal, diikuti Kepulauan Aru yakni 587 kasus (satu meninggal), Maluku Tengah (112 kasus), Kota Tual 33 kasus, Pulau Buru 27 kasus, Kepulauan Tanimbar 15 kasus, Seram Bagian Barat (8), Buru Selatan (4), Maluku Tenggara (3) dan Maluku Barat daya satu kasus.

"Karena itu masyarakat diimbau untuk lebih taat menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker, rajin mencuci tangan serta menghindari kerumunan. Jika tidak ada keperluan mendesak sebaiknya berdiam diri di rumah sehingga diri sendiri dan keluarga terhindar dari pandemi ini," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021