Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Pemerintah terus waspada akan terjadinya lonjakan kasus penularan COVID-19 karena dapat berdampak pada laju pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf saat memberikan kuliah umum pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Tahun 2021 secara daring dari kediaman resmi Wapres di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wapres: Terus kembangkan sikap toleransi dan "tasamuh"
"Pemerintah tetap mewaspadai terjadinya eskalasi kasus COVID-19 yang dikhawatirkan dapat mendorong kembali restriksi mobilitas masyarakat, yang selanjutnya akan berdampak pada laju pemulihan ekonomi terutama di semester kedua tahun ini," kata Wapres di Jakarta, Selasa.
Wapres juga meminta seluruh kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) untuk dapat memanfaatkan alokasi belanja dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) secara efektif dan efisien.
"Alokasi belanja APBN tahun 2022, yang saat ini sedang disusun, harus dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mendukung pemulihan kondisi perekonomian dan memulai konsolidasi fiskal," jelasnya.
Terhadap pelaku ekonomi syariah, Wapres berharap dapat memainkan peran lebih besar agar potensi pengembangan sistem ekonomi tersebut mendukung pemulihan ekonomi secara nasional.
"Pemerintah juga terus menggali potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, agar dapat memainkan peran lebih besar dalam perekonomian dan pemulihan ekonomi Indonesia," katanya.
Wapres mendorong seluruh elemen bangsa saling menjalin hubungan dan kerja sama yang baik guna mendukung upaya penanggulangan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia.
"Pada prinsipnya, Pemerintah selalu menempatkan keamanan dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, di samping juga menjaga ketahanan ekonomi dalam menghadapi pandemi COVID-19," ujar Wapres.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021