Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate bertemu Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi untuk menindaklanjuti kerja sama digital.
"Kerja sama bilateral yang dibicarakan berkaitan dengan bagaimana kerja sama antara Kerajaan Saudi dan Indonesia di bidang digital ekonomi yang sudah dirintis dari awal dan bagaimana ini untuk diteruskan agar menjadi lebih konkret," kata Johnny, dalam keterangan pers, dikutip Kamis.
Baca juga: Wapres ingatkan ekosistem syariah harus berbasis digital dan kearifan lokal
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Dinas Menteri, Kompleks Widya Chandra, Rabu (9/6).
Pembahasan tentang Digital Collaboration Organization dan kerja sama ekonomi digital dengan Arab Saudi merupakan tindak lanjut dari pertemuan G-20 di Davos, Swiss, tahun lalu.
Pada pertemuan tersebut, Johnny menyampaikan bahwa fokus Indonesia saat ini tertuju pada penyelesaian pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Kominfo juga pernah mengirim surat kepada Menteri Telekomunikasi Kerajaan Arab Saudi pada November tahun lalu.
Kerja sama multilateral di tingkat internasional belum jadi prioritas utama sejak tahun lalu. Indonesia di waktu mendatang akan menjadi Presidensi G-20 dan Digital Economy Task Force (DETF), menurut Johnny, sehingga Arab Saudi mengusulkan Indonesia menjadi negara pendiri DCO.
Tidak berarti Indonesia menolak usulan Arab Saudi, namun, prioritas Indonesia saat ini belum pada kerja sama multilateral.
"Saya kira itu bisa kita sambut baik untuk tetap menjalin komunikasi di tingkat teknis," kata Johnny.
Kewenangan mengenai kerja sama multilateral di tingkat internasional berada di bawah Kementerian Luar Negeri.
"Leading sector-nya berada pada Kementerian Luar Negeri. Dan pertimbangan Kementerian Luar Negeri, sesuai dengan arahan dan kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah fokus untuk menyesuaikan masalah dari pandemi COVID-19 dan recovery ekonomi nasional," kata Johnny.
Kementerian Kominfo, berdasarkan Keputusan Presiden 12 Tahun 2021, menjadi penanggung jawab untuk bidang komunikasi media dalam acara G-20 Summit di Riyadh, Arab Saudi, tahun 2022 nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Kerja sama bilateral yang dibicarakan berkaitan dengan bagaimana kerja sama antara Kerajaan Saudi dan Indonesia di bidang digital ekonomi yang sudah dirintis dari awal dan bagaimana ini untuk diteruskan agar menjadi lebih konkret," kata Johnny, dalam keterangan pers, dikutip Kamis.
Baca juga: Wapres ingatkan ekosistem syariah harus berbasis digital dan kearifan lokal
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Dinas Menteri, Kompleks Widya Chandra, Rabu (9/6).
Pembahasan tentang Digital Collaboration Organization dan kerja sama ekonomi digital dengan Arab Saudi merupakan tindak lanjut dari pertemuan G-20 di Davos, Swiss, tahun lalu.
Pada pertemuan tersebut, Johnny menyampaikan bahwa fokus Indonesia saat ini tertuju pada penyelesaian pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Kominfo juga pernah mengirim surat kepada Menteri Telekomunikasi Kerajaan Arab Saudi pada November tahun lalu.
Kerja sama multilateral di tingkat internasional belum jadi prioritas utama sejak tahun lalu. Indonesia di waktu mendatang akan menjadi Presidensi G-20 dan Digital Economy Task Force (DETF), menurut Johnny, sehingga Arab Saudi mengusulkan Indonesia menjadi negara pendiri DCO.
Tidak berarti Indonesia menolak usulan Arab Saudi, namun, prioritas Indonesia saat ini belum pada kerja sama multilateral.
"Saya kira itu bisa kita sambut baik untuk tetap menjalin komunikasi di tingkat teknis," kata Johnny.
Kewenangan mengenai kerja sama multilateral di tingkat internasional berada di bawah Kementerian Luar Negeri.
"Leading sector-nya berada pada Kementerian Luar Negeri. Dan pertimbangan Kementerian Luar Negeri, sesuai dengan arahan dan kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah fokus untuk menyesuaikan masalah dari pandemi COVID-19 dan recovery ekonomi nasional," kata Johnny.
Kementerian Kominfo, berdasarkan Keputusan Presiden 12 Tahun 2021, menjadi penanggung jawab untuk bidang komunikasi media dalam acara G-20 Summit di Riyadh, Arab Saudi, tahun 2022 nanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021