Dinas Kesehatan melakukan kegiatan advokasi eliminasi penyakit malaria tingkat Kabupaten Pandeglang karena di wilayah tersebut masih terdapat daerah endemi malaria di Desa Taman Jaya dan Ujung Jaya Kecamatan Sumur Pandeglang.
Kepala Seksi Pencegahan Pngendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Pandeglang dr Kartirini di Pandeglang, Rabu mengatakan, penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan kesakitan dan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil.
Baca juga: Pandeglang terus kembangkan penelitian dan inovasi daerah
Selain itu, kata dia, malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja sehingga perlu dilakukan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, pemberantasan yang efektif dan efisien.
Menurutnya, di Pandeglang masih ada salah satu Kecamatan yang masuk kategori endemis yaitu Desa Tamannjaya dan Ujungjaya, Kecamatan Sumur. Oleh sebab itu, upaya kesehatan yang dilakukan mengutamakan aspek promotive, preventif dan kuratif.
"Ini bertujuan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria," kata Kartini dalam kegiatan.advokasi eliminasi penyakit malaria tingkat Kabupaten Pandeglang.
Menurut Kartini, upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria.
Ia mengatakan, kegiatan itu antara lain diagnosis dini, pengobatan secara cepat dan tepat, serta surveilans dan pengendalian vector dalam hal pendidikan masyarakat.
"Pentingnya kesehatan perlu disampaikan kepada masyarakat, semuanya itu untuk memutus mata rantai penularan malaria," katanya.
Sementara Sekda Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan, untuk pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor terkait , Dinas kesehatan, fasilitas kesehatan primer dan lanjutan baik milik pemerintah ataupun swasta.
"Semua peserta yang hadir di sini baik dari dinas maupun lintas sektoral serius mengikuti kegiatan dan memahami apa yang disampaikan para narasumber," kata Pery.
Lebih lanjut Pery mengatakan, dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, harus dibangun dan dikembangkan koordinasi jejaring kerja serta kemitraan antara instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan baik pusat, provinsi maupun kabupaten atau kota.
"Ini dilakukan dengan cara melakukan advokasi, peningkatan komunikasi dan informasi serta edukasi. Sebab, eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria dalam suatu wilayah geografis tertentu," kata Pery.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Kepala Seksi Pencegahan Pngendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Pandeglang dr Kartirini di Pandeglang, Rabu mengatakan, penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan kesakitan dan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita dan ibu hamil.
Baca juga: Pandeglang terus kembangkan penelitian dan inovasi daerah
Selain itu, kata dia, malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja sehingga perlu dilakukan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, pemberantasan yang efektif dan efisien.
Menurutnya, di Pandeglang masih ada salah satu Kecamatan yang masuk kategori endemis yaitu Desa Tamannjaya dan Ujungjaya, Kecamatan Sumur. Oleh sebab itu, upaya kesehatan yang dilakukan mengutamakan aspek promotive, preventif dan kuratif.
"Ini bertujuan untuk menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria," kata Kartini dalam kegiatan.advokasi eliminasi penyakit malaria tingkat Kabupaten Pandeglang.
Menurut Kartini, upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan melalui program pemberantasan malaria.
Ia mengatakan, kegiatan itu antara lain diagnosis dini, pengobatan secara cepat dan tepat, serta surveilans dan pengendalian vector dalam hal pendidikan masyarakat.
"Pentingnya kesehatan perlu disampaikan kepada masyarakat, semuanya itu untuk memutus mata rantai penularan malaria," katanya.
Sementara Sekda Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan, untuk pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor terkait , Dinas kesehatan, fasilitas kesehatan primer dan lanjutan baik milik pemerintah ataupun swasta.
"Semua peserta yang hadir di sini baik dari dinas maupun lintas sektoral serius mengikuti kegiatan dan memahami apa yang disampaikan para narasumber," kata Pery.
Lebih lanjut Pery mengatakan, dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit malaria, harus dibangun dan dikembangkan koordinasi jejaring kerja serta kemitraan antara instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan baik pusat, provinsi maupun kabupaten atau kota.
"Ini dilakukan dengan cara melakukan advokasi, peningkatan komunikasi dan informasi serta edukasi. Sebab, eliminasi malaria adalah suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria dalam suatu wilayah geografis tertentu," kata Pery.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021