Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan melalui sejumlah stimulus.
“Pemerintah telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menyokong sektor pertanian dan perikanan,” kata Menko Airlangga dalam acara “Silaturahmi Peternak dan Kampanye Makan Ayam dan Telur” di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah pantau siklus kasus COVID-19 4-5 pekan ke depan
Menko Airlangga menjelaskan secara khusus stimulus dan insentif yang dikeluarkan untuk tetap menjaga kinerja di sektor pertanian dan perikanan, antara lain program padat karya pertanian, program padat karya perikanan, banpres produktif UMKM sektor pertanian, subsidi bunga mikro/kredit usaha rakyat, dan dukungan pembiayaan koperasi dengan skema dana bergulir.
Selan itu, Airlangga menggarisbawahi mengenai program strategis sektor pangan dan pertanian tahun 2021. Mulai dari stabilitas harga dan pasokan pangan, pengembangan hortikultura orientasi ekspor, kemitraan closed loop hortikultura, peremajaan sawit rakyat, hingga pengembangan industri rumput laut.
Pemerintah pun telah menyusun kebijakan dalam menjaga rantai ketahanan pangan nasional. Kebijakan pertama, implementasi UU Cipta Kerja untuk terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persetujuan ekspor/impor.
Kedua, digitalisasi UMKM. Kemudian sinergi BUMN untuk distribusi hasil pertanian dari sentra produksi ke sentra konsumen, berupa pengembangan sistem logistik pangan berbasis transportasi kereta api dalam bentuk distribusi bahan pangan ke wilayah timur.
Kebijakan keempat, penguatan kerja sama antardaerah khususnya dalam pemenuhan pangan dan terakhir pembentukan holding BUMN pangan dalam penguatan ekosistem pangan nasional.
“Program-program di sektor pertanian dan perikanan terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan,” tegas Menko Airlangga.
Sedangkan untuk industri perunggasan, Airlangga menerangkan bahwa industri tersebut merupakan salah satu industri yang telah mengakar dan menjadi budaya masyarakat untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Pemerintah pun akan mendorong hilirisasi di industri perunggasan yang membantu peternak melalui peningkatan konsumsi yang akan mendongkrak permintaan daging ayam dan telur. Melalui peningkatan konsumsi daging dan telur ayam ras maka optimalisasi sumberdaya produksi dapat dilakukan dan diharapkan peternak ayam lebih sejahtera.
“Ke depan, ayam maupun telur diharapkan bisa menyelesaikan persoalan kebutuhan gizi yang dapat mendorong imunitas dan pencegahan COVID-19,” ujar Airlangga.
Pada kuartal I 2021, ekonomi Indonesia pada mengalami pertumbuhan yang signifikan, meski masih terjadi kontraksi. Dari sisi lapangan usaha, 64,13 persen ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan. Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor pertanian yang masih mengalami laju pertumbuhan positif sebesar 2,15 persen (yoy).
Selama pandemi COVID-19 kontribusi nilai ekspor sektor pertanian mencapai 0,4 miliar dolar AS atau 3 persen dari total ekspor Indonesia. Ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan signifikan di masa pandemi COVID-19 dengan kenaikan 16,2 persen (yoy) dan 20,8 persen (mtm).
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021