Tangerang, (ANTARABanten) - Direktur Kimia Dasar Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementrian Perindustrian Tony Tanduk mengatakan, kemajuan industri petrokimia harus didukung strategi jitu.

"Harus ada strategi yang tepat sasaran dalam pengembangan industri petrokimia dengan kondisi yang tidak berjalan saat ini," katanya pada acara  Konferensi Nasional Klaster Petrokimia 2011 di Tangerang, Selesa.

Menurut dia, strategi ke depan yang sejalan dan dapat dilakukan untuk pengembangan koridor pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan investasi adalah berupa "second wave" dan "third wave".

Kepala Biro Penelitian dan Pengaturan Bank Diretorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Irwan Lubis mengatakan, sektor industri petrokimia selama ini merupakan sektor yang sangat berperan dalam perekonomian nasional Indonesia. 

Namun, kata dia, sektor industri petrokimia, sangat bergantung pada sektor minyak dan gas yang merupakan bahan baku utama.

"Kondisi ekspor migas nasional mengalami defisit karena tingginya volume impor minyak dan turunnya produksi minyak nasional," katanya.

Kondisi sektor industri petrokimia, lanjut Irwan, banyak mengalami kendala yakni adanya ketergantungan impor baku pada sektor hulu, supply bahan baku yang tidak jelas, belum adanya roadmap kebijakan pembangunan klaster industri petrokimia yang terintegrasi, pembiayaan sektor industri kimia yang masih rendah serta dukungan
infrastruktur dan SDM yang kurang memadai.

Perkembangan industri petrokimia ini bahkan sangat lambat dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura bahkan Timur Tengah, maka  diperlukan suatu keterkaitan antara industri hulu, industri hilir dan industri antara" katanya.

Padahal, di Banten jumlah perusahaan di Banten mencapai 472 perusahaan dan mampu menyerap 50 ribu tenaga kerja. Banten juga merupakan pusat kawasan industri petrokimia memiliki kontribusi cukup besar.

Bank Indonesia, lanjut Irwan, sudah melakukan upaya dalam menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan nasional, mencermati perkembangan ekonomi nasional serta mendorong perbankan nasional untuk meningkatkan pemberian kredit kepada sektor ekonomi industri petrokimia.

"Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan pasokan bahan bakar bagi industri petrokimia maupun rumah tangga," katanya.

Koordinator Kemitraan Usaha Pertamina, Puji Wahyudi mengatakan Pertamina yang merupakan perusahaan BUMN dan ditugaskan menyediakan pasokan bakar bahan minyak, akan membantu kemajuan industri petrokimia dengan pendirian kilang minyak.     

"Strategi kami di Banten adalah adanya pengembangan kilang di Banten sehingga adanya optimisasi dalam pemenuhan kebutuhan BBM" katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011