Lebak, (ANTARABanten) - Harga bunga cengkih kering di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada minggu kedua mencapai Rp200.000 per kilogram atau naik dibanding minggu kedua Rp170.000 per kilogram.
     
"Diperkirakan harga cengkih terus bergerak naik karena permintaan pasar meningkat," kata Kepala Seksi pengelolaan Pemasaran Hasil Komoditas Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rully Yamella, di Rangkasbitung.
     
Ia mengatakan, saat ini sejumlah sentra penghasil komoditas cengkih di Kabupaten Lebak belum memasuki musim panen.
     
Kemungkinan musim panen cengkih dipastikan Januari sampai Maret 2012.
     Saat ini, harga cengkih kering melonjak hingga mencapai Rp200.000/kg di tingkat pengumpul, karena permintaan pasar cukup tinggi.
     
Harga sebesar itu, kata dia, sudah tergolong tinggi karena awal 2011 harganya berada di kisaran Rp56.000/kg.
     
Selama ini petani menjual komoditas cengkih relatif kecil karena sisa hasil panen awal 2011.
     
Mereka menjual paling banyak antara tiga sampai enam kilogram.
     "Dengan naiknya harga cengkih diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan," ujarnya.
     
Ia mengatakan, pemerintah daerah terus mengembangkan komoditas perkebunan cengkih karena bisa menjadikan andalan pendapatan masyarakat Kabupaten Lebak.
     
Sebagian besar sentra komoditas cengkih di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Bayah, Cibeber, Malingping, Cilograng, Cijaku, Cigemblong, Cipanas, Sobang, Muncang, Panggarangan, Gunungkencana, Lebak Gedong, dan Bojongmanik.
     
"Tanaman cengkih sangat cocok dikembangkan di lokasi dataran tinggi dan pegunungan," katanya.
     
Jakaria (55) seorang petani warga Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak mengaku pihaknya saat ini telah mengembangkan budidaya tanaman cengkih karena nilai jual di pasaran terus membaik.
     
"Kami saat ini menanam cengkih sekitar satu hektare karena harganya terus naik," katanya.
     
Sementara itu, H Dana (50), pedagang pengumpul di Pasar Bayah Kabupaten Lebak mengaku saat ini pasokan cengkih kering makin berkurang karena belum musim panen, sedangkan permintaan pabrik rokok di Jawa Tengah meningkat.
     
"Kami setiap hari untuk mendapatkan cengkih terpaksa mendatangi petani dengan harga Rp200.000/kg," ujarnya.***5***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011