Cilegon (ANTARABanten) - Pemerintah Kota Cilegon, Provinsi Banten yang saat ini sedang melakukan proses pemagaran lahan untuk sub-terminal Seruni, akan merancang fisik bangunan tersebut anti gempa.


"Kami merancang bangunan itu anti gempa, sehingga kecil kemungkinan bangunan sub-terminal Seruni akan roboh jika ada gempa," kata Pelaksana Harian Kabid Ciptakarya DPU Cilegon Jhony Husibuan, di Cilegon, Senin.

Dia menjelaskan, bangunan yang dirancang anti gempa juga memiliki sejumlah fasilitas penumpang, di antaranya seperti gedung menara, kantor terminal, shelter penumpang, lintasan unit kendaraan penumpang, serta lahan pemberhentian sementara kendaraan penumpang.

"Kami memberikan fasilitas itu, agar penumpang atau siapapun yang ada di Terminal seruni merasa amana dan nyaman," katanya menambahkan.

Diakui dia, meski pembangunan sub-terminal Seruni yang sempat tertunda karena peralihan kewenangan dari SKPD satu ke SKPD lainnya, yakni dari Dinas Perhubungan (Dishub) kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun pihaknya menargetkan sub-terminal yang menjadi solusi utama untuk menguraikan kemacetan di pintu gerbang tol PCI ini, siap beroperasi dengan maksimal pada liburan akhir tahun mendatang.

"Saat ini tim dari DPU telah diterjunkan untuk melakukan pengukuran lahan. Ini dilakukan untuk keperluan pemasangan pagar di sekeliling proyek yang akan menelan dana Rp 5 miliar dari bantuan blockgrant Pemprov Banten," katanya menambahkan.

Pihaknya saat ini telah memindahkan jalur bus dan angkot ke terminal bayangan selama pembangunan berlangsung. Jhony juga menyatakan komitmennya untuk bisa menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.

"Meskipun ini proyek limpahan dari Dishub, namun kami berkomitmen untuk membangun terminal ini tepat waktu. Kami berupaya agar terminal ini bisa digunakan pada liburan akhir tahun nanti," katanya.

Dalam proses pengerjaan pembangunan, lahan terminal seluas dua hektare tersebut katanya, sebelumnya telah dilakukan pengerasan hingga dua tahap dengan nilai proyek Rp1 miliar dari APBD 2010.

Rinciannya, pada pengerasan tahap satu menyerap dana Rp300 juta, sementara tahap dua Rp700 juta.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011