Tangerang, (ANTARABanten) - Sejumlah warga Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, memprotes usaha galian tanah merah karena merusak lingkungan serta alat berat bekerja hingga larut malam.

"Kami memprotes terhadap usaha galian tanah merah itu karena merusak lingkungan," kata Soleh (39), warga Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Senin.

Dia mengatakan, protes itu disampaikan kepada aparat kantor kecamatan setempat dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Tangerang.

Menurut dia, warga setempat sudah beberapa kali menghadang truk angkutan agar tidak melintasi perumahan tapi setelah itu kegiatan galian tanah kembali seperti semula.

Protes serupa juga sudah dialamatkan kepada anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Tigaraksa dan Cikupa tapi tidak belum mendapat tanggapan serius.

Warga yang merasakan dampak langsung dari usaha galian itu yakni penghuni Perumahan Panca Wira Sakti karena kendaraan melintasi kawasan itu.

Menurut dia, pengemudi truk melintas hingga malam hari sehingga penduduk tidak merasakan ketenangan.

Masalah serupa juga dilakukan oleh operator alat berat yang beroperasi hingga pukul 03.00 WIB, sehingga menganggu warga yang sedang tidur.

Warga lainnya, Samsul (42), Jati (52) dan Rais (39) serta Maman (40) menyatakan pernah protes ke aparat Bagian Perizinan Pemkab Tangerang menyangkut izin usaha, namun belum ada keterangan resmi.

"Rumah kami setiap hari berdebu sehingga harus dibersihkan secara rutin, bila tidak kotoran menempel pada makanan walau dalam tudung saji," kata Rais, warga Tigaraksa.

Sementara itu, Camat Tigaraksa, Tangerang, Surya mengatakan pihaknya sudah berupaya untuk menutup usaha galian itu, tapi beberapa pekan belakangan kembali beroperasi.

Surya mengatakan, penutupan usaha galian itu dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan disertai surat keterangan, namun tidak diindahkan pengusaha.

Ia mengatakan, keberadaan galian ini akan dilaporkan langsung kepada Bupati Tangerang H. Ismet Iskandar agar ditutup karena merusak lingkungan.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011