Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya kekompakan Pemerintah Pusat dan daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus penularan COVID-19 setelah Idul Fitri 1442 Hijriah.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam keterangan persnya diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan momentum-momentum perayaan atau liburan yang berpotensi membuat lonjakan kasus COVID-19 perlu disikapi.
Baca juga: Terminal Kalideres Jakarta Barat siapkan 4.000 alat tes COVID-19
"Momentum Hari Raya adalah salah satu yang perlu diwaspadai dan disikapi dengan kekompakan pusat dan pemerintah daerah," kata Mendagri Tito.
Mendagri mengatakan hal itu belajar dari lonjakan kasus yang terjadi di India yang salah satunya disumbang oleh kegiatan keagamaan massal tanpa penerapan protokol kesehatan.
Maka, perayaan Idul Fitri perlu mendapat atensi dengan antisipasi semua pihak. Kewaspadaan tinggi perlu dilakukan mengingat dinamika lonjakan kasus yang kerap disumbang dari masa liburan.
Apalagi, kata dia hingga saat ini penyebaran COVID-19 tingkat global belum dapat dibendung, sehingga kebijakan pengendalian yang tepat amat dibutuhkan.
"Dinamika kondisi dan potensi kerawanan lonjakan COVID-19 pada masa liburan sekitar hari raya, kenaikan kasus beberapa negara yang secara geografis dekat dengan Indonesia, serta adanya beberapa varian baru COVID-19, memerlukan kewaspadaan yang tinggi dan langkah-langkah yang tepat oleh semua pengambil kebijakan," ucapnya
Mendagri pun berharap, seluruh kepala daerah bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) memiliki kesamaan strategi dan sikap secara nasional dalam menghadapi dinamika persoalan COVID-19 beserta dampak sosial ekonominya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam keterangan persnya diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan momentum-momentum perayaan atau liburan yang berpotensi membuat lonjakan kasus COVID-19 perlu disikapi.
Baca juga: Terminal Kalideres Jakarta Barat siapkan 4.000 alat tes COVID-19
"Momentum Hari Raya adalah salah satu yang perlu diwaspadai dan disikapi dengan kekompakan pusat dan pemerintah daerah," kata Mendagri Tito.
Mendagri mengatakan hal itu belajar dari lonjakan kasus yang terjadi di India yang salah satunya disumbang oleh kegiatan keagamaan massal tanpa penerapan protokol kesehatan.
Maka, perayaan Idul Fitri perlu mendapat atensi dengan antisipasi semua pihak. Kewaspadaan tinggi perlu dilakukan mengingat dinamika lonjakan kasus yang kerap disumbang dari masa liburan.
Apalagi, kata dia hingga saat ini penyebaran COVID-19 tingkat global belum dapat dibendung, sehingga kebijakan pengendalian yang tepat amat dibutuhkan.
"Dinamika kondisi dan potensi kerawanan lonjakan COVID-19 pada masa liburan sekitar hari raya, kenaikan kasus beberapa negara yang secara geografis dekat dengan Indonesia, serta adanya beberapa varian baru COVID-19, memerlukan kewaspadaan yang tinggi dan langkah-langkah yang tepat oleh semua pengambil kebijakan," ucapnya
Mendagri pun berharap, seluruh kepala daerah bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) memiliki kesamaan strategi dan sikap secara nasional dalam menghadapi dinamika persoalan COVID-19 beserta dampak sosial ekonominya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021