Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan mencatat sejak pemberlakuan larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 hijiriah, 6-17 Mei 2021, hingga hari keenam sebanyak 1.330 unit kendaraan terjaring dan diminta putar balik, saat dicegat di perbatasan antarkabupaten.
"Data per hari ini sebanyak 1.330 kendaraan dari total kendaraan sebelumnya diminta putar balik ke Makassar," sebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Muhammad Arfah saat dikonfirmasi terkait perkembangan larangan mudik, Selasa.
Baca juga: Polisi Sumsel tindak 84 mobil travel bawa pemudik Lebaran sejak 6 Mei
Ia menyatakan sejak diberlakukan penyekatan kendaraan mudik di dua perbatasan di wilayah selatan, Kabupaten Gowa-Takalar serta wilayah Barat, Kabupaten Maros-Pangkep, intensitas arus kendaraan yang akan mudik mulai berkurang.
Disinggung soal pemudik apakah menggunakan kendaraan sewa, kata dia, masih didominasi kendaraan pribadi. Para pemudik tersebut hendak meninggalkan wilayah aglomerasi yang sudah ditentukan meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar atau Maminasata.
Mengenai dengan arus kendaraan apakah didominasi roda dua atau empat yang bergerak ke arah perbatasan, kata dia, hampir rata, roda empat maupun roda dua, sesuai jumlah yang ditemukan di lapangan.
Selain itu, bagi yang pengendara kedapatan tidak membawa surat keterangan baik itu hasil Rapid Test Antigen, Swab, termasuk surat tugas sesuai Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 13 tahun 2021, maka disuruh putar balik.
"Kita minta untuk kembali ke asal tempatnya bila tidak bisa menunjukkan surat keterangan baik surat tugas dinas maupun surat keterangan COVID-19," katanya.
Namun demikian, kata Arfah, tidak memungkiri masih ada saja pemudik yang lolos dari pantauan penyekatan kendaraan disaat petugas Satgas gabungan TNI-Polri, Dishub Satpol PP lengah atau sedang beristirahatlah di posko perbatasan.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan evaluasi bersama Satgas gabungan dengan tetap memperketat daerah perbatasan diluar wilayah aglomerasi, termasuk mengawasi jalur alternatif (jalur tikus) yang dapat dilalui pemudik menjelang lebaran.
"Ini kan masih ada dua hari mendekati lebaran, tentu lebih diperketat pengawasannya. Tetap kami intensifkan pengawasan dalam hal penyekatan kendaraan guna memutus mata rantai penyebaran virus di daerah," ujarnya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Data per hari ini sebanyak 1.330 kendaraan dari total kendaraan sebelumnya diminta putar balik ke Makassar," sebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel Muhammad Arfah saat dikonfirmasi terkait perkembangan larangan mudik, Selasa.
Baca juga: Polisi Sumsel tindak 84 mobil travel bawa pemudik Lebaran sejak 6 Mei
Ia menyatakan sejak diberlakukan penyekatan kendaraan mudik di dua perbatasan di wilayah selatan, Kabupaten Gowa-Takalar serta wilayah Barat, Kabupaten Maros-Pangkep, intensitas arus kendaraan yang akan mudik mulai berkurang.
Disinggung soal pemudik apakah menggunakan kendaraan sewa, kata dia, masih didominasi kendaraan pribadi. Para pemudik tersebut hendak meninggalkan wilayah aglomerasi yang sudah ditentukan meliputi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa dan Takalar atau Maminasata.
Mengenai dengan arus kendaraan apakah didominasi roda dua atau empat yang bergerak ke arah perbatasan, kata dia, hampir rata, roda empat maupun roda dua, sesuai jumlah yang ditemukan di lapangan.
Selain itu, bagi yang pengendara kedapatan tidak membawa surat keterangan baik itu hasil Rapid Test Antigen, Swab, termasuk surat tugas sesuai Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 13 tahun 2021, maka disuruh putar balik.
"Kita minta untuk kembali ke asal tempatnya bila tidak bisa menunjukkan surat keterangan baik surat tugas dinas maupun surat keterangan COVID-19," katanya.
Namun demikian, kata Arfah, tidak memungkiri masih ada saja pemudik yang lolos dari pantauan penyekatan kendaraan disaat petugas Satgas gabungan TNI-Polri, Dishub Satpol PP lengah atau sedang beristirahatlah di posko perbatasan.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan evaluasi bersama Satgas gabungan dengan tetap memperketat daerah perbatasan diluar wilayah aglomerasi, termasuk mengawasi jalur alternatif (jalur tikus) yang dapat dilalui pemudik menjelang lebaran.
"Ini kan masih ada dua hari mendekati lebaran, tentu lebih diperketat pengawasannya. Tetap kami intensifkan pengawasan dalam hal penyekatan kendaraan guna memutus mata rantai penyebaran virus di daerah," ujarnya menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021