Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 550 Juta untuk pencegahan Demam Berdarah (DB).

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tri Utami Pertiwi di Tangerang, Jumat, mengatakan, anggaran tersebut berasal dari APBD tahun 2011 dan APBD Perubahan.

"Rinciannya, dari APBD sebesar 300 juta dan APBD Perubahan mendapat tambahan sekitar 250 juta," kata Tri Utami Pertiwi.

Ia mengatakan, dari total anggaran yang didapat, sebesar Rp 300 juta sudah dikucurkan karena berasal dari APBD tahun 2011. Sedangkan sisanya, cair setelah APBD Perubahan disahkan.

Diungkapkannya, dana itu digunakan untuk memberdayakan ribuan kader. Sebab, peran kader Jumantik dalam pencegahan DBD sangat besar. 

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, telah memberdayakan sebanyak 4.917 kader Juru Pemantau Jentik untuk mengantisipasi wabah demam berdarah. Setiap kadernya, bertugas mengawasi 20 rumah dalam mengantisipasi demam berdarah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan, penderita DBD hingga minggu ke 29, terdapat 33 kasus. Sedangkan korban meninggal belum ada.

Jumlah tersebut, dijelaskannya, mengalami pengurangan dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun 2010, penderita DBD mencapai 850 kasus.

Oleh karena itu, untuk menekan angka peningkatan penderita DBD, Dinkes Tangerang Selatan akan memaksimalkan kader jumantik.

"Kami nilai, peran serta kader Jumantik dalam penanganan DBD sangat besar, terbukti dengan penurunan angka penderita saat ini," katanya.

Selain itu, Dinkes Kota Tangerang Selatan pun akan melibatkan peran 17 rumah sakit swasta yang ada dalam menangani DBD.

"Masyarakat kerap kali langsung merujuk ke rumah sakit. Maka, kami pun akan tingkatkan koordinasi agar bisa membantu penanganannya," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011