Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung Harits Hijrah Wicaksana menyebutkan PDI Perjuangan harus dipimpin dari keturunan Soekarno.

"Jika PDI-P itu patronya bukan trah Soekarno sangat berpotensi konflik perpecahan dalam interen partai," kata Harits Hijrah Wicaksana yang juga Ketua STISIP Setia Budhi Rangkasbitung di Lebak, Banten, Selasa.

Kepimpinan PDI-P tentu mutlak harus dari keluarga Soekarno yang bisa mempersatukan dan kuat hingga menjadi partai besar.

Hal itu, kata dia, terbukti selama PDI-P dijabat Megawati Soekarnoputri sangat solid dan beberapakali memenangkan Pemilu.

Bahkan, Joko Widodo yang diusung PDI-P juga menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode. 

PDI-P, kata dia, identik dengan garis keturunan Soekarno dan  sulit untuk digantikan oleh orang bukan dari trah Presiden RI Pertama itu.

"Pandangan kami tetap PDI-P dipimpin keluarga Soekarno, seperti Partai Gerindra harus dipimpin dari keluarga Prabowo Subianto," katanya menjelaskan.

Menurut dia, PDI-P besutan partai keluarga tentu memiliki filosopi tersendiri yang menggambarkan simbol Soekarnoisme untuk memperjuangkan kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa.

Dimana ajaran Soekarnoisme itu sebagai bapak pemersatu bangsa masih cukup kuat, baik di kalangan generasi tua, muda hingga milenial.

Karena itu, kata dia, kepimpinan PDI-P setelah Megawati nanti dipastikan dijabat oleh Puan Maharani yang juga garis keturunan Soekarno.

Apalagi, saat ini, Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI, sehingga memiliki kekuatan untuk menjabat PDI-P ke depan.

"Kami yakin isu PDI-P dipimpin di luar garis keturunan Soekarno tidak mungkin terjadi," kata Harits yang juga Dosen Untirta Serang.






 

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021