Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Serang melaksanakan program pesantren kilat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama Ramadan. Hal itu bertujuan pembinaan kepada warga binaan turut meningkatkan akhlak islami bagi warga binaan muslim.

Kepala Rutan Serang kelas IIB Ali Andra Harahap,  mengatakan selama Ramadan,  melaksanakan program-program ibadah dalam pesantren kilat. Menurutnya, hal itu dapat membuat warga binaan memperdalam ilmu agama. Ia meyakini hal itu dapat meningkatkan imam dan akhlak para warga binaan. Para warga binaan juga mengikuti program tarawih berjamaah dan tadarus.

"Untuk guru ngaji, dari warga binaan juga, yang mengajarkan ilmu kepada sesama warga  binaan. Sebanyak 75 warga binaan yang dinilai mampu menjalankan program pesantren kilat dengan serius. Kami membagi dalam dua sesi,” papar Ali saat di wawancarai via telepon di Serang, Banten, Rabu (21/4/2021).

Adapun, Pesantren Ramadhan ini di laksanakan selama tiga minggu,  seminggu menjelang ramadhan akan diberikan ijazah kepada warga binaan sebagai tanda lulus atau mampu mengenal huruf hijaiyah.

"Jadi seminggu setelah giat pesantren kilat warga binaan yang lulus atau sudah lancar mengaji akan diberikan sertifikat di samping itu ada katagori yang tidak mengenal huruf hijaiyah dan yang tidak sama sekali belum bisa membaca  Al-Qur'an atau Iqro, dengan begitu  minimal mampu membaca surat - surat pendek  yang ada dalam Alquran," terangnya.

Selain pesantren ramadhan, lanjutnya ada juga kegiatan yang tidak terlalu membutuhkan  stamina fisik, yakni mengadakan pelatihan kepada warga binaan seperti  rajutan, berkebun , dan juga ternak ikan lele. Itu bekerjasama dengan Rumah BUMN dan Bank BRI.

Sementara itu, salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),  M. Khoiruni menambahkan, sudah seminggu  mengikuti sekaligus mengajar warga binaan lainnya. Di pesantren ramadhan  kita diberikan program Kurikulum ramdhan, pengajian Al-Qur'an, Tajwid dan Makhrozul Huruf, Fiqih, Tata cara sholat dan Wudhu, serta mendalami Qur'an Hadits untuk pencerahan.

"Pesantren ramadhan ini di mulai dari jam 9 pagi  sampai jam 11  siang , di sambung solat Dzuhur berjamaah , asar , dan menjelang terawih , di sambung  tadarusan," tambahnya.

 Ia mengaku meskipun dulunya kena kasus pidana pasal 81 tapi Ia mampu membaca Alquran secara fasih dan bertekad untuk bertaubat. Ia bertekad menyelesaikan program One Day One Juz dalam Ramadan ini.

 “Baru Ramadan kali ini saya membaca Alquran. Sangat bermakna sekali, saya sudah memantapkan diri dan benar-benar menyesali perbuatan, tidak akan pernah diulangi lagi. Semoga bisa qatam bulan ini,” papar dia.

Pewarta: Weli

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021