Lebak, (ANTARABanten) - Sebanyak 163 bidan berstatus pegawai tidak tetap yang bertugas di desa terpencil di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memperoleh dana insentif dari pemerintah pusat dan daerah.

"Kami minta pegawai tidak tetap (PTT) di desa terpencil jangan bermalas-malas dalam melaksanakan tugasnya di masyarakat," kata Kepala Bagian Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Hj Maitun Rukiah di Rangkasbitung.

Ia mengatakan, pemberian insentif tersebut berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1307/Menkes/sk/IX/2010 tertanggal 1 September 2010.

Dalam SK itu, bidan kontrak yang bertugas di desa terpencil mendapattambahan insentif di luar gaji pokok.

Pembayaran insentif tersebut langsung ditransfer melalui rekening masing-masing bersama dengan gaji pokok mereka.

Pemberian insentif untuk PTT bidan di desa terpencil, yakni sebesar Rp1,7 juta dari pemerintah pusat dan Rp200 ribu pemerintah daerah.

Sedangkan gaji pokok mereka sebesar Rp1,7 juta per bulan.

Ia menjelaskan, para bidan PTT desa terpencil menerima gaji dan insentif rata-rata Rp3,6 juta per bulan.

"Saya kira pendapatan sebesar itu cukup untuk biaya kehidupan di desa terpencil," ujarnya.

Menurut dia, selama ini kinerja bidan desa terpencil relatif baik dalam melaksanakan tugasnya melayani persalinan, imunisasi, kesehatan lingkungan dan pengobatan.

Bahkan, PTT bidan desa terpencil mereka juga tinggal di wilayah tugasnya.

"Saat kami melakukan pemantauan di sejumlah desa terpencil mereka ada melaksanakan pelayanan kesehatan," ujarnya.

Meitun menyebutkan, selama ini PTT bidan desa di Kabupaten Lebak tercatat 258 orang dan hingga kini masih kekurangan sekitar 100 orang sesuai dengan jumlah 345 desa/kelurahan.

Bidan desa berstatus PTT dikontrak selama tiga tahun dan jika habis harus mengajukan kembali kepada Kementerian Kesehatan.

"Dengan adanya bantuan bidan PTT tentu bisa menekan angka kematian ibu dan bayi," ujarnya.

Sementara itu, Ida Rahmawati, seorang bidan PTT mengaku dirinya merasa senang bertugas di desa terpencil karena masyarakatnya sangat mendukung terhadap program kesehatan.

Karena itu, kata dia, pihaknya setiap hari melayani kesehatan mulai persalinan, imunisasi, pengobatan hingga penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Selama setahun terakhir ini di wilayah tugas kami jumlah angka kematian ibu dan bayi tidak ada," ujarnya.***4***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011