Tangerang, (ANTARABanten) - Komisi Perlindungan AIDS Kabupaten Tangerang, Banten, mengungkapkan 612 orang dinyatakan positif menderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).

"Ada 612 orang yang positif HIV/AIDS dari jumlah populasi berisiko tinggi sebanyak 5300 jiwa," kata Sekretaris Komisi Perlindungan AIDS Kabupaten Tangerang Yully Soenar Dewanti di Tangerang, Selasa.

Yully menjelaskan, adapun rincian jumlah penderita HIV/AIDS yakni 445 orang positif mengidap HIV dan 167 orang positif AIDS. Sebagian besar, penderitanya adalah anak muda.

Data itu merupakan catatan sejak tahun 1998 hingga tahun 2010. Berdasarkan data yang dihimpun KPA, Yully mengungkapkan, setiap tahunnya, penderita HIV/AIDS mengalami mengalami peningkatan.

"Jumlah penderita HIV/AIDS yang positif kemungkinan akan bertambah karena ada sekitar 5.300 orang yang rawan terkena penyakit tersebut," katanya.   

Ada dua faktor utama yang menyebabkan warga itu tertular virus HIV/AIDS. Pertama, disebabkan perilaku bergantian pasangan berhubungan intim atau seks bebas.

Kemudian, maraknya lokasi prostitusi liar yang ada di Kabupaten Tangerang dan diduga menjadi penyumbang terbesar penularan virus tersebut.

Bahkan, dari data dihimpun di lapangan oleh petugas, terdapat tiga tempat prostitusi liar di daerah Dadap Kecamatan Kosambi yang dihuni sekitar seribu Wanita Pekerja Seks.

"Maraknya tempat prostitusi ilegal menjadi penyebab terus bertambahnya penderita HIV/AIDS di daerah Kabupaten Tangerang setiap tahunnya," katanya.

Terkait dengan penanggulangan dan pencegahan lokalisasi di Dadap, pemerintah daerah telah melakukan beberapa langkah serius.

Selain  Dinas Kesehatan dan KPA Kabupaten Tangerang memberikan penyuluhan tentang penyebab penularan dan bahayanya virus HIV/AIDS secara rutin.

Ada juga, pengobatan, mobile visity  (keliling) memeriksa darah orang atau  warga sekitar yang dianggap rawan tertular, mendata ibu hamil yang ingin melahirkan.

Serta bekerja sama dengan dinas sosial setempat dengan memberikan bantuan usaha terhadap mereka yang mau keluar dari wilayah tersebut.

"Selain itu kita juga memberikan kondom setiap harinya secara gratis yang dikirim dari pemerintah pusat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaeni menjelaskan, selain disebabkan perilaku seks bebas, penyebaran virus HIV/AIDS juga rawan terjadi terhadap para pengguna narkoba jarum suntik secara bergantian.

Pihaknya berharap, para pengguna dan pecandu narkoba jenis jarum suntik yang ada diberbagai wilayah untuk segera melaporkan diri ke puskesmas terdekat.

"Pemerintah daerah telah menyiapkan Layanan Alat Suntik Steril di daerah Cikupa. Layanan ini bertujuan untuk menekan dan mencegah penularan virus HIV/AIDS," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011