Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta jurnalis mentaati kode etik sehingga pemberitaan yang dipublikasikan dapat dipertanggungjawabkan.
"Jurnalis itu bekerja harus profesional juga taat kode etik sehingga menghasilkan berita yang aktual, benar dan berimbang," kata Ketua PWI Kabupaten Lebak Fahdi Khalid di Lebak, Jumat.
PWI Lebak hingga kini terus mengoptimalkan pertemuan juga pembekalan, pembinaan dan diskusi agar pewarta bekerja di lapangan dapat mentaati kode etik.
Pertemuan itu, kata dia, dilaksanakan setiap bulan guna menghindari wartawan bekerja melakukan kesalahan fatal, seperti tidak mentaati kode etik juga menyebar pemberitaan hoaks.
Mereka jurnalis jangan sampai menyiarkan berita tidak jelas sumbernya dan itu bukan produk pers, sehingga wartawan dituntut bekerja profesional sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Dimana setiap pemberitaan itu harus menyajikan berita yang imbang dan balans, sehingga tidak menimbulkan persoalan hingga ke Dewan Pers.
"Hukumnya haram jika jurnalis itu menyiarkan berita yang tidak imbang juga melanggar kode etik, terlebih berita hoaks," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, setiap wartawan tentu wajib memahami kode etik karena pekerja jurnalis itu adalah produk hak intelektual juga penyelesaian harus intelektual.
Selain itu juga kode etik merupakan pondasi yang tidak boleh melenceng maupun melanggar aturan itu.
Sebab, beberapa kali kasus seperti itu terjadi di Kabupaten Lebak, karena menyiarkan berita tidak imbang.
"Kita minta jurnalis bekerja mentaati kode etik, karena wartawan juga tidak kebal hukum," katanya.
Ia juga meminta wartawan Kabupaten Lebak juga dapat menjadi jurnalis pembangunan (jurnalisme development) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mereka jurnalis pembangunan itu menyajikan tulisannya dengan mempublikasikan yang mendidik, menghibur dan membangkitkan optimisme.
Selain itu juga mendorong semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air, sehingga masyarakat dapat melaksanakan hal-hal yang bersifat positif untuk kemajuan bangsa.
"Kami berharap jurnalis dapat menyajikan tulisan-tulisanya itu bersikap membangun sehingga masyarakat termotivasi untuk bangkit dari keterpurukan." katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Jurnalis itu bekerja harus profesional juga taat kode etik sehingga menghasilkan berita yang aktual, benar dan berimbang," kata Ketua PWI Kabupaten Lebak Fahdi Khalid di Lebak, Jumat.
PWI Lebak hingga kini terus mengoptimalkan pertemuan juga pembekalan, pembinaan dan diskusi agar pewarta bekerja di lapangan dapat mentaati kode etik.
Pertemuan itu, kata dia, dilaksanakan setiap bulan guna menghindari wartawan bekerja melakukan kesalahan fatal, seperti tidak mentaati kode etik juga menyebar pemberitaan hoaks.
Mereka jurnalis jangan sampai menyiarkan berita tidak jelas sumbernya dan itu bukan produk pers, sehingga wartawan dituntut bekerja profesional sesuai Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Dimana setiap pemberitaan itu harus menyajikan berita yang imbang dan balans, sehingga tidak menimbulkan persoalan hingga ke Dewan Pers.
"Hukumnya haram jika jurnalis itu menyiarkan berita yang tidak imbang juga melanggar kode etik, terlebih berita hoaks," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, setiap wartawan tentu wajib memahami kode etik karena pekerja jurnalis itu adalah produk hak intelektual juga penyelesaian harus intelektual.
Selain itu juga kode etik merupakan pondasi yang tidak boleh melenceng maupun melanggar aturan itu.
Sebab, beberapa kali kasus seperti itu terjadi di Kabupaten Lebak, karena menyiarkan berita tidak imbang.
"Kita minta jurnalis bekerja mentaati kode etik, karena wartawan juga tidak kebal hukum," katanya.
Ia juga meminta wartawan Kabupaten Lebak juga dapat menjadi jurnalis pembangunan (jurnalisme development) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Mereka jurnalis pembangunan itu menyajikan tulisannya dengan mempublikasikan yang mendidik, menghibur dan membangkitkan optimisme.
Selain itu juga mendorong semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air, sehingga masyarakat dapat melaksanakan hal-hal yang bersifat positif untuk kemajuan bangsa.
"Kami berharap jurnalis dapat menyajikan tulisan-tulisanya itu bersikap membangun sehingga masyarakat termotivasi untuk bangkit dari keterpurukan." katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021