Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memberlakukan siaga di Posko Utama Bencana selama 24 jam menghadapi masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

"Kami minta semua petugas kebencanaan dan relawan inti itu harus berada di Posko Utama Bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Selasa.

Baca juga: Satgas Lebak larang warga berkerumun cegah penularan COVID-19

Posko Utama Bencana berlokasi di Kantor BPBD Kabupaten Lebak Jalan Ir Djuanda Rangkasbitung dan mereka selama 24 jam berada di posko itu.

Petugas kebencanaan dan relawan itu sebanyak 12 personel di Posko Utama Bencana dengan bergantian piket menyusul tibanya peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Biasanya, kata dia, musim peralihan itu ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir. Cuaca buruk itu berpotensi menimbulkan bencana banjir bandang, banjir pemukiman, longsor, angin puting beliung dan pergerakan tanah.

"Posko Utama Bencana itu melayani masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam guna mengurang risiko kebencanaan," katanya menjelaskan.

BPBD Lebak menginstruksikan petugas kebencanaan dan relawan inti setiap hari haru berada di Posko Utama Bencana juga dilengkapi peralatan evakuasi.

Selama peralihan musim hujan ke musim kemarau sejak sepekan terakhir ini tercatat 130 rumah terendam banjir, dua titik longsor dan sembilan kebakaran. Bahkan bencana alam itu dilaporkan seorang meninggal akibat terbakar tempat kediamanya juga diperkirakan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.

BPBD Lebak juga mengajak masyarakat yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan adat dapat meningkatkan kewaspadaan bencana alam.

"Peringatan kewaspadaan dapat mengurangi risiko kebencanaan sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.

BPBD setempat telah menyiapkan berbagai peralatan, relawan dan logistik, termasuk obat-obatan. Peralatan yang dimaksud, antara lain perahu motor, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.

Selain itu BPBD juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Orari, Pers, aparat kecamatan dan masyarakat.

"Kami berada di Posko Utama Bencana tetap selalu koordinasi setelah diterjang bencana untuk melakukan evakuasi dan penyaluran logistik," katanya menjelaskan.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021