Lebak, (ANTARABanten) - Stok beras lokal di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, menipis akibat produktivitas gabah menurun menyusul cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang 2010-2011.

"Kemungkinan cuaca ekstrem itu produksi gabah menurun akibat serangan hama maupun penyakit menimpa tanaman padi sawah," kata Hj Uum (45), seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung.

Ia mengatakan, pihaknya saat ini terpaksa mendatangkan beras dari sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jateng).

Sebab pasokan beras lokal dari sentra lumbung pangan di Provinsi Banten mulai menipis. Akibat turunya produksi beras lokal, kata dia, harga beras berbagai jenis mengalami kenaikan rata-rata Rp200 per kilogram.

Saat ini, harga beras jenis Super Boboko dari Subang, Jawa Barat, semula Rp6.400/kg naik menjadi Rp.600/kg, beras medium satu sebelumnya Rp6.000/kg menjadi Rp6.200/kg dan beras medium kelas dua dari Rp5.500/kg naik menjadi Rp5.700/kg.

Begitu pula harga beras yang banyak dikonsumsi masyarakat berpenghasilan ekonomi kecil semula Rp5.000/kg naik menjadi Rp5.200/kg.

"Saya kira ke depan harga beras terus bergerak naik karena pasokan beras lokal menipis, terlebih saat ini petani sudah memasuki musim tanam kedua," ujarnya.

Menurut dia, pasokan beras yang ada di kiosnya hanya mencukupi kebutuhan selama sebulan lebih sehingga khawatir harga beras anjlok hingga naik rata-rata 40-50 persen.

"Saya berharap pemerintah bisa melakukan operasi pasar untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang berpendapatan ekonomi kecil," jelasnya.

Begitu pula, H Baden (60), seorang pedagang beras di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku pihaknya mendatangkan beras dari luar daerah karena pasokan beras lokal menyusut akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan tanaman padi terserang hama.

Dengan menyusutnya produksi pangan, tentu harga beras di pasar terjadi kenaikan.

"Selama ini harga beras terjadi kenaikan yang mengakibatkan omset penjualan menurun drastis sekitar 60 persen," katanya.

Sementara itu, Bambang (45) seorang pemilik pabrik penggilingan padi di Kecamatan Warunggunung,Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah tidak memasok beras lagi ke sejumlah pasar karena petani tidak menjual gabah sehubungan produksinya makin berkurang.

"Saya sekarang terpaksa hanya melayani petani saja yang ingin menggiling beras," katanya.***5***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011