Lebak (ANTARABanten) - Sebanyak 191 ruang kelas jenjang SMA/SMK di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini kekurangan sehingga dikhawatitrkan berdamapak etrjhadap poeningkauatahn mutu pendidikan.


"Kami setiap tahun mengusulkan kekurangan ruang kelas itu, karena saat ini jumlah siswa dengan ruangan kelas tidak sebanding," kata Kepala Bidang SMP dan SMA/SMK DinAs Pendidikan Kabupaten Lebak, H Asep Komar, di Rangkasbitung, Senin.

Ia mengatakan, hingga kini kekurangan ruangan kelas jenjang SMA/SMK tercatat 191 lokal dan terdiri dari 76 SMA dan 115 SMK.

Kekurangan ruang kelas tersebut tentu berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah setempat. Dimana dalam satu ruangan terdapat siswa antara 45 sampai 50 orang, padahal idealnya hanya 30 siswa.

"Saya kira kekurangan ini tentu belajar saling berdesakan-desakan, sehingga terganggu kosentrasi anak saat menerima pelajaran," ujarnya.

Dia mengatakan, pada 2011 pembangunan ruang kelas baru (RKB) dengan dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak sebanyak 31 lokal.

Sedangkan, pembangunan dari Pemerintah Pusat melalui Dana Aloaksi Khusus (DAK) relatif tidak ada.

"Kami berharap Pemerintah Pusat juga membantu pembangunan RKB," katanya.

Dia menyebutkan, selama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pembangunan RKB di Kabupaten Lebak cukup besar, bahkan gedung sekolah dasar semua ditargetkan selesai 2009.

Namun demikian, saat ini pembangunan maupun perbaikan gedung sekolah atau ruang kelas relatif kecil. Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah segera bisa menuntaskan kekurangan RKB dapat direalisasikan dan ditargetkan selesai 2013.

"Pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan pendidikan yang berkualitas jenjang SMA/SMK," ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Cibadak Kabupaten Lebak Tuti Tuarsih mengakui selama ini di sekolahnya kekurangan RKB sehingga terpaksa kegiatan belajar mengajar diterapkan bergantian pagi dan siang.

"Kalau siswa kelas satu belajar pada siang hingga sore hari karena terbatasnya ruang kelas itu," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011