Lebak (ANTARABanten) - Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten diwarnai unjuk rasa menuntut pemerataan pendidikan karena saat ini banyak anak-anak dari keluarga miskin putus sekolah.


"Kami merasa prihatin banyak ditemukan anak usia pendidikan dasar di Lebak putus sekolah, karena masih ada pungutan biaya pendidikan itu," kata Arya, seorang pengunjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, di Rangkasbitung, Senin.

Arya mengatakan, selama ini pendidikan dinilai belum merata dan hanya anak-anak dari keluarga yang mampu ekonomi saja bisa melanjutkan pendidikanya.

Namun, anak-anak berasal dari keluarga miskin kesulitan untuk membiayai pendidikan.

Bahkan, banyak anak-anak usia sekolah dasar berkeliaran di jalanan tak bersekolah, katanya.

Padahal, Undang-Undang Dasar 1945, jelas-jelas pemerintah menjamin anak-anak bangsa harus menerima pendidikan.

"Kami berharap pemerintah terus memberikan layanan sekolah gratis dan tindak tegas oknum sekolah yang melakukan praktek pungutan," katanya.

Menurut dia, saat ini pemerintah daerah yang mencanangkan Kota Rangkasbitung sebagai Kota Pelajar tentu harus disosialisasikan agar masyarakat dapat mengetahui program tersebut.

Selama ini, kata dia, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan setempat belum serius untuk mewujudkan Kota Rangkasbitung sebagai Kota Pendidikan.

"Saya khawatir pendidikan dijadikan alat politisasi para elite daerah itu," ujarnya.

Aksi tersebut mendapat pengamanan aparat kepolisian dengan mengerahkan satu kompi dari pasukan pengendalian massa Kepolisian Resor Lebak.

"Kami dengan cara persuasif menghadapi massa unjuk rasa agar mereka tidak bertindak anarkis," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Ade Nurhikmat mengatakan pemerintah daerah sudah mengalokasikan dana pendidikan sekitar 32 persen dan di atas nasional yakni 20 persen.

"Karena itu, seluruh gedung sekolah di Lebak dalam kondisi baik dan tidak ditemukan gedung yang rusak," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011