Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisiki (BMKG) memantau sebanyak 18 titik panas (hot spot) menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah di Kabupaten Bengkalis, Riau, yang saat ini terus dipadamkan petugas.
"Hari ini ada 18 hot spot akibat kemarau yang terjadi hampir satu bulan lebih dan menyebabkan lahan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkalis terbakar," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bengkalis Tajul Mudaris, Senin.
Hingga saat ini, katanya, petugas di lapangan dibantu masyarakat terus bekerja keras memadamkan sejumlah titik api agar tidak meluas.
Dikatakannya, kebakaran lahan antara lain terjadi di Kecamatan Rupat, tepatnya di jalan Parit Jawa Gg. Toha RT 02/RW 01 Dusun I Desa Sukarjo Mesim Kecamatan Rupat. Lahan terbakar merupakan lahan gambut seluas lima hektare.
Kemudian, musibah kebakaran pada lahan sawit, karet dan semak belukar seluas 4 hektare di Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat. Kebakaran terjadi berasal dari api yang merambat di Desa Sukarjo Mesim.
Kathutla lain, lanjut Tajul, terjadi di perkebunan sawit, karet dan semak belukar seluas 3 hektare di sekitar jalan Permai, Dusun III RT 08 / RW 03 Desa Dungun Baru Kecamatan Rupat.
Kemudian, di Kecamatan Rupat Utara, terjadi kebakaran lahan di sejumlah desa, meliputi lahan semak belukar seluas 0,1 hektare di sekitar Jl. Zainal Saleh Dusun Parit Jawa Desa Tanjung Medang.
Sedangkan kebakaran yang terjadi di Kecamatan Bandar Laksamana, meliputi beberapa titik yakni di wilayah Desa Tenggayun, tepatnya di lahan milik PT SPM. Pihak perusahaan bersama Pusdatin dan Rescue Bandar Laksamana terus melakukan pemadaman. Kemudian kebakaran lahan di wilayah Bukit Sembilan, Desa Tanjung Leban.
Selanjutnya di Kecamatan Talang Muandau, yang terjadi kebakaran semak belukar dan kebun sawit seluas 30 hektare, tepatnya di Jalan Dinamit Desa Tasik Serai.
Selanjutnya di Kecamatan Bathin Solapan, tepatnya melanda lahan semak belukar seluas 3 hektare di sekitar jalan. Sari Rejo Km 12 Kulim, Desa Air Kulim.
Tajul mengatakan personil yang diterjunkan untuk memadamkan kerhutla meliputi anggota Pusdatin dan Rescue BPBD Bengkalis, Damkar Mandau, TNI/Polri, MPA dan aparat Desa Air Kulim.
Kemudian, kebakaran lahan semak belukar seluas 6 hektare di sekitar Jalan Pipa Air Bersih, Desa Petani. Untuk memadamkan petugas yang diturunkan melibatkan petugas Pusdatin dan Rescue, dan personil Damkar Mandau sebanyak 5 orang.
"Petugas terus berupaya memadamkan kebakaran. Kendala yang dihadapi petugas di lapangan sulit mendapatkan sumber air," kata Tajul.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membersihkan lahan dengan cara membakar lahan karena bisa diancam dengan kurungan penjara.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Hari ini ada 18 hot spot akibat kemarau yang terjadi hampir satu bulan lebih dan menyebabkan lahan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkalis terbakar," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Bengkalis Tajul Mudaris, Senin.
Hingga saat ini, katanya, petugas di lapangan dibantu masyarakat terus bekerja keras memadamkan sejumlah titik api agar tidak meluas.
Dikatakannya, kebakaran lahan antara lain terjadi di Kecamatan Rupat, tepatnya di jalan Parit Jawa Gg. Toha RT 02/RW 01 Dusun I Desa Sukarjo Mesim Kecamatan Rupat. Lahan terbakar merupakan lahan gambut seluas lima hektare.
Kemudian, musibah kebakaran pada lahan sawit, karet dan semak belukar seluas 4 hektare di Kelurahan Pergam, Kecamatan Rupat. Kebakaran terjadi berasal dari api yang merambat di Desa Sukarjo Mesim.
Kathutla lain, lanjut Tajul, terjadi di perkebunan sawit, karet dan semak belukar seluas 3 hektare di sekitar jalan Permai, Dusun III RT 08 / RW 03 Desa Dungun Baru Kecamatan Rupat.
Kemudian, di Kecamatan Rupat Utara, terjadi kebakaran lahan di sejumlah desa, meliputi lahan semak belukar seluas 0,1 hektare di sekitar Jl. Zainal Saleh Dusun Parit Jawa Desa Tanjung Medang.
Sedangkan kebakaran yang terjadi di Kecamatan Bandar Laksamana, meliputi beberapa titik yakni di wilayah Desa Tenggayun, tepatnya di lahan milik PT SPM. Pihak perusahaan bersama Pusdatin dan Rescue Bandar Laksamana terus melakukan pemadaman. Kemudian kebakaran lahan di wilayah Bukit Sembilan, Desa Tanjung Leban.
Selanjutnya di Kecamatan Talang Muandau, yang terjadi kebakaran semak belukar dan kebun sawit seluas 30 hektare, tepatnya di Jalan Dinamit Desa Tasik Serai.
Selanjutnya di Kecamatan Bathin Solapan, tepatnya melanda lahan semak belukar seluas 3 hektare di sekitar jalan. Sari Rejo Km 12 Kulim, Desa Air Kulim.
Tajul mengatakan personil yang diterjunkan untuk memadamkan kerhutla meliputi anggota Pusdatin dan Rescue BPBD Bengkalis, Damkar Mandau, TNI/Polri, MPA dan aparat Desa Air Kulim.
Kemudian, kebakaran lahan semak belukar seluas 6 hektare di sekitar Jalan Pipa Air Bersih, Desa Petani. Untuk memadamkan petugas yang diturunkan melibatkan petugas Pusdatin dan Rescue, dan personil Damkar Mandau sebanyak 5 orang.
"Petugas terus berupaya memadamkan kebakaran. Kendala yang dihadapi petugas di lapangan sulit mendapatkan sumber air," kata Tajul.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membersihkan lahan dengan cara membakar lahan karena bisa diancam dengan kurungan penjara.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021