Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan kebutuhan logistik untuk masyarakat yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kabupaten Garut, Jawa Barat aman terpenuhi selama tanggap darurat dua pekan ke depan.
"Logistik kita jamin sampai 14 hari ke depan, logistik banyak," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan warga yang rumahnya berada dalam ancaman bahaya bencana tanah longsor telah diungsikan ke tempat aman.
Selama tinggal di tempat pengungsian, kata dia, seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi oleh pemerintah selama diberlakukan tanggap darurat. "Jadi yang di Cilawu itu kita perpanjang masa tanggap daruratnya," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan menambahkan tercatat jumlah pengungsi mencapai 90 kepala keluarga atau 308 jiwa, berasal dari Kampung Cipager dan Kampung Babakan Kawung, Desa Karyamekar.
Mereka saat ini masih bertahan di pengungsian, seperti di gedung sekolah dan madrasah yang aman dari ancaman bencana tanah longsor susulan di daerah itu. "Masih tetap kalau ancaman longsor," katanya.
Bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu sudah terjadi sejak 2015, kemudian terus meluas dan terakhir longsoran cukup besar terjadi, Jumat (12/2) hingga akhirnya seluruh warga harus mengungsi.
Rumah warga yang terancam bencana tanah longsor itu berada di atas tebing, sementara tanah tebing terus terjadi pergerakan yang bisa mengancam bahaya rumah warga di atasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021
"Logistik kita jamin sampai 14 hari ke depan, logistik banyak," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.
Ia menuturkan warga yang rumahnya berada dalam ancaman bahaya bencana tanah longsor telah diungsikan ke tempat aman.
Selama tinggal di tempat pengungsian, kata dia, seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi oleh pemerintah selama diberlakukan tanggap darurat. "Jadi yang di Cilawu itu kita perpanjang masa tanggap daruratnya," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan menambahkan tercatat jumlah pengungsi mencapai 90 kepala keluarga atau 308 jiwa, berasal dari Kampung Cipager dan Kampung Babakan Kawung, Desa Karyamekar.
Mereka saat ini masih bertahan di pengungsian, seperti di gedung sekolah dan madrasah yang aman dari ancaman bencana tanah longsor susulan di daerah itu. "Masih tetap kalau ancaman longsor," katanya.
Bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu sudah terjadi sejak 2015, kemudian terus meluas dan terakhir longsoran cukup besar terjadi, Jumat (12/2) hingga akhirnya seluruh warga harus mengungsi.
Rumah warga yang terancam bencana tanah longsor itu berada di atas tebing, sementara tanah tebing terus terjadi pergerakan yang bisa mengancam bahaya rumah warga di atasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2021