Merak (ANTARABanten) - Antrean truk yang terjadi sepanjang awal tahun 2011 sampai sekarang mempengaruhi pasokan sejumlah kebutuhan pokok di Sumatera sehingga banyak penduduk mengeluh karena harga bahan pokok melambung tinggi.


"Menurut informasi dari saudara saya yang berada di Palembang, Sumatra Selatan, harga sembako dan susu mengalami kenaikan sebesar 20 persen," kata Rosita, seorang warga Cilegon yang keluarga besarnya menetap di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, harga Beras dan minyak goreng yang biasanya dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram dan Rp8 ribu per liter saat ini mengalami naik.

"Kalau untuk minyak goreng per liternya sekarang Rp10 ribu, sedangkan beras Rp8.000 per kilogram," katanya.

Ditambah lagi susu kaleng cair yang biasanya hanya Rp9.500 saat ini sudah mendekati angka Rp13 ribu.

"Saya sangat meyakini, kalau antrean tidak dapat diatasi, tidak menutup kemungkinan lonjakan harganya bisa melebihi 50 persen banyaknya," katanya menambahkan.

Sementara itu Resti, salah seoarang warga Aceh yang sudah menetap di Kota Cilegon selama dua tahun menjelaskan, kenaikan harga Sembako dan komoditas yang dipasok dari Pula Jawa ke Aceh naik rata-rata 35 persen.

"Tadi saudara saya yang tinggal di Aceh telpon kalau harga  susu kaleng cair naik menjadi Rp15 ribu, sedangkan minyak goreng Rp11 ribu per liter," katanya menambahkan.

Kenaikan sembako dan komoditas lainnya di sejumlah daerah di Pulau Sumatra diakui oleh salah seorang sopir truk ekspedisi yang mengangkut Sembako.

Menurut dia, kenaikan harga dikarenakan biaya produksi pengiriman membengkak.

"Wajar saja, kalau sekarang harga Sembako dan susu kaleng cair di Palembang dan daerah-daerah lainnya di Sumatra naik, karena biaya pengirimannya juga mengalami kenaikan," katanya menjelaskan.

Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, La Mane mengaku belum dapat memastikan kapan antrean truk akan terurai.

"Kami belum bisa pastikan, tapi yang jelas saat ini kapal yang beroperasi sebanyak 24 buah. Tapi dari jumlah itu, tiga kapal yang merupakan bantuan dalam sehari hanya beroperasi satu trip (perjalanan)," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2011